PERUBAHAN kualitas air di Sungai Jelai dan Mapam menyebabkan populasi ikan menurun. Hal itu berpengaruh pada penghasilan nelayan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Sukamara, Gunandi Nimer mengungkapkan hal tersebut.

Menurutnya, banyak ikan di sungai maupun keramba milik warga yang mati akibat dugaan perubahan kualitas air sungai.

Namun dislutkan belum bisa memastikan penyebab utama berubahnya kualitas air sungai.

'Untuk penyebabnya belum bisa dipastikan, entah itu karena kelebihan zat asam atau limbah,' kata Gunandi Nimer, Jumat (12/02).

Ditambahkan Gunandi, saat ini pihaknnya masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel air Sungai Jelai dari Badan Lingkungan Hidup (BLH).

Perubahan kualitas air sungai menjadi kehawatiran masyarakat Sukamara yang berprofesi sebagai nelayan karena jumlah penghasilan semakin menipis.

'Populasi ikan sungai memang sudah berkurang. Untuk penebaran benih di tahun 2016 tidak akan dilakukan,' jelas Gunandi.

Sebabnya, di tahun 2016 pihaknnya tidak menganggarkan untuk penebaran benih ikan sungai (restoking).

Namun, apabila kondisi populasi ikan sungai semakin menurun, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukamara, akan melakukan Restoking.

'Kita lihat perkembangannya. Apabila semakin menurun maka akan kami lakukan restoking,' pungkas Gunandi.

(MG13/B-11)