Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Listrik Sering Padam, Tagihan justru MEMBENGKAK

  • 24 Februari 2016 - 22:04 WIB

SEJUMLAH pelanggan PT PLN Rayon Pangkalan Bun mengeluhkan tagihan rekening listrik yang melonjak. Padahal, dalam dua bulan terakhir sering terjadi pemadaman listrik.

Jaswi, warga Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), mengungkapkan, pada Januari 2016 tagihan listrik berdasarkan tarif R1 dan daya 450 VA sebesar Rp293.253. Namun, pada Februari 2016 tagihan rekening listriknya melonjak hingga 62% menjadi Rp470.214.

Tidak jauh berbeda dengan Pj, pelanggan PLN yang memiliki losmen 20 kamar di Kecamatan Pangkalan Banteng. Ia sempat kaget karena tagihan rekening listrik yang biasanya tidak lebih dari Rp3 juta per bulan, naik drastis.

Mulai Januari tahun 2016, tagihan rekening listriknya menjadi Rp9 juta lebih. 'Padahal tiap bulan lancar tidak pernah telat bayar,' katanya.

Sementara itu, Kepala PLN Rayon Pangkalan Bun, Purwanto mengakui banyak pelanggan yang mengeluhkan pembengkakan tagihan listrik. Pembengkakan itu terjadi, karena kesalahan laporan dari petugas pembaca meter di lapangan.

Akibat banyaknya kekeliruan pembaca meter yang dulu dilakukan secara manual, terakumulasi sekaligus. 'Itu terakumulasi nilai tagihan yang dulu seharusnya dibayarkan, tapi tidak tertulis dalam tagihan sehingga menjadi piutang pelanggan terhadap PLN,' katanya.

Tapi saat ini, petugas pembacaan meter sudah menggunakan aplikasi smartphone sehingga kemungkinan selisih jadi kecil.

Penggantian KWH

Di sisi lain, PLN Rayon Pangkalan Bun secara bertahap dalam beberapa bulan terakhir melakukan penggantian KWH meteran listrik yang sudah rusak dan buram milik pelanggan. Rata-rata KWH meter yang diganti adalah KWH yang berusia puluhan tahun sejak pemasangan pertama kali.

Penggantian tersebut dilakukan untuk menghindari ketidaksesuaian tarif pemakaian listrik di wilayah kerja PLN (Persero) Rayon pangkalan Bun.

'Meteran KWH yang buram akan sulit mengecek berapa besar pemakaian pelanggan, termasuk KWH yang macet juga tidak bisa digunakan untuk menjamin keakuratan data pemakaian pelanggan,' kata Purwanto.

Saat ini dari total 900 pelanggan yang akan diganti KWH-nya, petugas PLN baru melakukan penggantian sekitar 250 KWH milik pelanggan, sementara 650 sisanya akan dirampungkan secepatnya. (CP/KK/B-2)

Berita Terbaru