Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wanita Ini Sukses Budidaya Lebah Kelulut Sejak Awal Pandemi Covid-19

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 17 Mei 2023 - 04:00 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Wiani adalah salah satu di antara sekian banyak masyarakat Indonesia yang kehilangan pekerjaan maupun lapangan usaha saat pandemi covid-19 dimulai pada tahun 2020, namun dia tidak mudah berputus asa. Wiani lalu mencoba budidaya lebah kelulut (Trigona sp) yang terus berkembang hingga saat ini.

Sebelum memulai budidaya lebah penghasil madu kelulut, wanita yang tinggal di RT 05 Kelurahan Taniran Kabupaten Barito Timur ini biasa melayani kebutuhan snack untuk perkantoran.

Ketika pandemi covid-19 melanda, pemerintah membuat kebijakan refocusing anggaran untuk penanggulangan pandemi itu serta menghapus anggaran makan-minum pada setiap perangkat daerah. Kebijakan ini berdampak pada usaha kecil Wiani yang membuatnya kehilangan pesanan snack rutin dari kantor-kantor.

Dengan modal awal sebesar Rp1,2 juta, dia kemudian membeli 2 log sarang lebah kelulut dan mencoba memulai budidaya.

"Waktu itu kebetulan saya menderita penyakit tertentu dan bisa pulih dengan mengkonsumsi madu kelulut. Kemudian saya berpikir kenapa gak saya budidayakan sendiri sehingga saya tidak perlu beli madu lagi. Jadi dengan modal Rp1,2 juta saya membeli 2 log sarang kelulut dari peternak kenalan untuk saya coba budidaya sendiri," kata Wiani saat memanen madu di rumahnya, Selasa, 16 Mei 2023.

Sejak itu dia mulai sungguh-sungguh belajar cara budidaya kelulut dari peternak yang lebih berpengalaman. Seiring berjalannya waktu Wiani mulai mengenali perilaku lebah kelulut maupun hama yang membuat mereka dapat meninggalkan sarang.

Kesungguhan wanita berusia 39 tahun ini berbuah manis. Kini dia memiliki 70 log sarang lebah kelulut yang ditempatkan di sekeliling rumahnya. Lebah yang tidak memiliki sengat ini menghasilkan 10 liter madu kelulut baginya setiap bulan.

"Setiap liter saya jual seharga Rp400 ribu," ungkapnya. Umumnya madu kelulut dengan merek Madu Tawunge yang dijual Wiani dikemas dalam botol berukuran 120 mililiter dan dijual dengan harga Rp50 ribu per botol.

Madu kelulut yang dihasilkan terdapat 3 rasa sesuai jenis nektar yang dikonsumsi lebah kelulut. Ada rasa pahit manis, asam manis dan manis.

"Pada bulan tertentu rasa madunya akan berbeda tergantung musim bunga saat itu yang menjadi sumber makanan kelulut," jelas Wiani.

Dia terlihat menikmati usaha barunya ini karena selain mendapatkan manfaat kesehatan dari mengkonsumsi madu hasil budidaya sendiri, Wiani juga tidak repot memikirkan pakan untuk ternak peliharaannya karena lebah kelulut mencari makanan sendiri dari nektar dan pollen yang dihasilkan bunga-bunga tumbuhan di sekitar rumah.

Berita Terbaru