BORNEONEWS, Palangka Raya - Terdapat enam permasalahan klasik yang ada pada madrasah hingga saat ini masih terjadi. Permasalahan tersebut menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palangka Raya, H Nur Widiantoro biasanya terjadi pada madrasah swasta, dan bahkan pada madrasah negeri.

"Hal pertama yang terjadi biasanya pengelolaan madrasah apa adanya, yang penting ada gurunya, siswanya dan gedungnya," kata Nur dalam keterangan resminya pada Jumat, 15 Desember 2023.

Hal ini disampaikan Nur saat membuka bimbingan teknis atau bimtek pendampingan pengisian Evaluasi Diri Madrasah, elektronik Rencana Kerja Anggaran Madrasah atau EDM eRKAM madrasah se Kota Palangka Raya di aula MTsN 1 Palangka Raya.

"Kalau ingin mendirikan madrasah harus serius," ucap Nur lagi.

Madrasah yang dikelola apa adanya menurut Nur tidak akan bisa maju dan bertahan di tengah pesatnya lembaga pendidikan modern.

"Kedua, madrasah cenderung family centris. Mulai dari kepala madrasahnya, tata usahanya, gurunya, semua direkrut dari kalangan keluarga sendiri," bebernya.

Sehingga pengelolaan madrasah cenderung tertutup dan tidak mau menerima masukan dari luar.

"Sedangkan permasalahan yang ketiga, kurang adanya inovasi dan entrepreneurship dari lembaga, karena madrasah dijalankan apa adanya. Permasalahan keempat, tidak adanya publikasi yang baik dari madrasah kepada masyarakat," tambahnya.