Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kalteng Miliki Peluang Menjanjikan untuk Penyangga IKN

  • Oleh Testi Priscilla
  • 13 Maret 2024 - 19:40 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kepala Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Otto Fitriandy mengatakan bahwa potensi pengembangan wilayah penyangga IKN provinsi-provinsi di Kalimantan, berpeluang mengembangkan ekonominya.

"Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat memiliki peluang pengembangan yang menjanjikan untuk penyangga IKN, terutama untuk ketahanan pangan dan hilirisasi komoditas CPO kelapa sawit dan Bauksit," kata Otto pada Rabu, 13 Maret 2024.

Per Desember 2023, lanjutnya, kinerja perbankan di Kalimantan menunjukkan angka pertumbuhan positif tercermin dari peningkatan Aset, DPK dan Kredit masing-masing sebesar 9,64 persen, 6,98 persen dan 12,35 persen.

"Intermediasi perbankan cukup baik dengan LDR 76,00 persen serta profil risiko perbankan yang relatif masih terjaga dengan rasio NPL nett 0,79 persen dan NPL gross 1,84 persen," tutur Otto lagi.

Penyaluran Kredit UMKM se-Kalimantan Periode Desember 2023 sebesar Rp100,95 Triliun atau 6,93 persen dari total penyaluran UMKM secara Nasional.

"Sementara itu, penyaluran kredit UMKM di Kalimantan Selatan sebesar Rp23,63 Triliun atau 23,41 persen dari total penyaluran kredit UMKM se-Kalimantan," bebernya. 

Perkembangan nilai kepemilikan saham di Kalimantan tumbuh 26,30 persen dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp114,10 triliun, dengan nilai transaksi saham sebesar Rp13,00 triliun. Jumlah investor juga meningkat sebesar 19,87 persen yoy atau terdapat 111.273 investor baru dibandingkan Desember tahun 2022 yang didominasi oleh investor muda.

"Kebijakan OJK Tahun 2024, antara lain soal penguatan sektor jasa keuangan dalam kerangka pengaturan, pengawasan, dan perizinan yang lebih terintegrasi

Peningkatan daya saing sektor jasa keuangan dan pendalaman pasar keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Lalu juga meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor terhadap sektor jasa keuangan," tutur Otto. (TESTI PRISCILLA/Y)

Berita Terbaru