BORNEONEWS- Palangka raya:  Komandan Korem 102/Panju Panjung, Kolonel Arhanud Purwo Sudaryanto menampik isu terkait titik api yang berada pada lingkungan sebuah perusahaan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Memang diakuinya bahwa ada titik api yang terpantau di lokasi PT Korintiga dengan izin Hutan Tanaman Industri (HTI) namun  menurut Danrem, tidak ada indikasi  kesengajaan dibakar untuk pembukaan lahan.

 "Perusahaan itu kan perusahaan kertas dan yang terbakar itu ada pohon-pohon mereka, jadi tidak mungkin mereka bakar sendiri. Titik api yang muncul bukan karena dibakar," ungkap Purwo kepada Borneo News, Senin (30/5/2016).

Dikatakan Danrem bahwa saat ini titik-titik api sudah mulai bermunculan sehingga pihaknya melalui satuan tugas pencegahan kebakaran menyiapkan semua personel untuk mengantisipasi dan memantau pergerakan titik api.

"Kita siapkan 1.500 personel Korem untuk memantau titik api dan melakukan pencegahan. Kami selalu siaga," tambahnya.

Sebelumnya, Anggota DPR RI Komisi IV, Daniel Johan, mengatakan, aparat keamanan harus melakukan penyelidikan secara mendalam. Apabila terdapat indikasi dibakar harus ditindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kebakaran lahan secara sengaja itu terjadi di mana-mana tidak hanya di Kalteng, harus ditindak tegas, apalagi kalau perusahaan. Sanksinya bukan hanya pidana tetapi pencabutan izin juga," ungkap Johan.

Sebagaimana diberitakan, pada Kamis (26/5/2016)  itu ada 4 titik api yang terpantau dan itu ada di 4 kabupaten. Yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat, Kapuas, Palangka Raya, dan Kotawaringin Timur. Nah yang di Kobar ini terdapat di lokasi PT Korintiga dengan izin Hutan Tanaman Produksi (HTI).  (TP/*)

TP