Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ramadan Jadi Genap 30 Hari, Idul Fitri 6 Juli 2016

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 04 Juli 2016 - 19:50 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Puasa Ramadan tahun ini genap menjadi 30 hari. Salat Idul Fitri tidak dilaksanakan besok melainkan pada Rabu (6/7/2016). 

Ini setelah tim Rukyatul Hilal Kota Palangka Raya yang dipimpin Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian agama (Kemenag) Kalteng Abdul Halim dan Kepala Kemenag Kota Baihaqi melakukan Rukyat pada Senin (4/7/2016) pukul 17.00 WIB.

Proses Rukyat tersebut dihadiri utusan Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Tengah juga Pengadilan Agama. Hasilnya, bulan baru tidak terlihat diatas ufuk. Bulan Qamariah (kalender bulan)baru dimulai apabila telah terjadi konjungsi atau ijtimak. Sedangkan Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam dan pada saat matahari terbenam bulan berada diatas ufuk.

'Yang terjadi saat ini di posisi pukul 17.24 WIB, matahari belum terbenam sedangkan posisi bulan dibawah ufuk -0030' sehingga tidak terlihat oleh teropong sekalipun,' ungkap salah satu petugas penerong kepada Borneonews di lokasi pemantauan yang mengambil tempat di lantai 9 Hotel Aquarius Palangka Raya.

Kepala Kanwil Kemenag Kalteng Abdul Halim memastikan, dari hasil tersebut, belum masuk ke bulan Syawal dan secara otomatis tidak dilakukan salat Idul Fithri esok hari dan puasa Ramadan digenapkan menjadi 30 hari. 

'Hasilnya kan bulan tidak terlihat, selanjutnya akan dilaporkan kepada Kemenag RI di Jakata untuk menjadi bahan sidang Isbat menteri agama,' ungkapnya.

Kepala Kemenag Kota Palangka Raya Baihaqi kepada Borneonews juga mengatakan, rukyat ini juga untuk memastikan dari metode hisab yang sebelumnya sudah memperkirakan bulan tidak akan terlihat. Dengan demikian, bulan Ramadan yang biasanya 29 hari menjadi genap 30 hari, sehingga 1 Syawal akan jatuh pada Rabu (6/7/2016).

'Metode hisab memperkirakan memang hari ini bulan belum bisa di atas dua derajat sehingga tidak bisa dilihat. Akhirnya metode rukyat tahun ini menghasilkan sama dengan metode hisab yang dilakukan Muhammadiyah. Idul Fitri tahun ini bersama-sama,' terangnya.

Kemenag Kalteng memang melakukan pemantauan bulan atau dikenal sebagai Ru'yatul Hilal. Proses ini sebagai cara untuk mengetahui tanda sudah masuk bulan baru atau belum. Sebelum meluncur ke lokasi Ru'yatul Hilal di Hotel Aquarius, dilakukan rapat di Aula Kemenag Kalteng Jalan B Katamso dipimpin langsung Kepala Kanwil Kemenag Kalteng Abdul Halim, sekitar pukul 16.00 WIB.

Momen ini penting sehingga muslim bisa mengetahui apakah besok sudah masuk bulan Syawal ataukah masih bulan Ramadan sehingga masih tetap wajib menunaikan ibadah puasa. Pelaksanaan dilakukan di tempat tertinggi di suatu daerah agar bebas dari penghalang saat melihat ufuk. (ROZIKIN/m)

Berita Terbaru