Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pasar Dadakan Jangan Ditertibkan, Tetapi Dibina

  • Oleh M. Rifqi
  • 18 Juli 2016 - 20:15 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur kini dengan mudah dijumpai pasar-pasar kaget yang didirikan secara dadakan oleh masyarakat. Para pedagang menggelar dagangannya setiap pekan di setiap lokasi. Pasar dadakan ini akan bergeliat dan ramai pengunjung sejak sore hingga malam hari.

Namun demikian, Anggoa Komisi II DPRD Kotim Otjim Supriatna, meminta pasar dadakan itu tak perlu ditertibkan pemerintah daerah. Sebab, berdiri pasar dadakan itu bisa menampung masyarakat yang ingin berjualan.

'Kalau hanya alasannya faktor ekonomi dan ketertiban umum, saya kira tidak perlu ditertibkan. Hanya saja, pasar dadakan itu perlu perhatian dan pembinaan dari instansi terkait, sehingga bisa menjadi tempat masyarakat mendapatkan rezeki dan memudahkan warga yang ingin mendapatkan kebutuhan rumah tangga,' ujar dia, Senin (18/7/2016).

Menurutnya, keberadaan pasar dadakan sangat membantu dan memudahkan masyarakat. Dalam hal ini dengan adanya pasar kaget masyarakat lebih mudah membeli kebutuhan sehari-hari, terutama bagi mereka yang tidak sempat pergi ke pasar di siang hari karena harus bekerja.

'Kami melihat keberadaan pasar dadakan hanya perlu ditata dalam berjualannya. Tidak perlu dilakukan penggusuran. Karena setiap pedagang yang ingin berjualan juga ingin mencari kebutuhan hidup,' kata Politisi Partai Golkar itu.

Dia juga mengimbau para pedagang yang berjualan di pasar dadakan dapat menata tempat berjualannya, jangan terkesan berjualan semrawut. Masyarakat sebagai pengunjung juga perlu memperhatikan kelancaran arus lalu lintas di sekitar pasar kaget, sehingga membuat kemacetan dan mengganggu pengguna jalan lain.

'Kami kira tidak ada yang sulit, jika instansi terkait mau melakukan pembenahan terhadap pasar dadakan secara serius,' cetus dia.

Sementara itu, wacana menertibkan seluruh pasar dadakan yang ada di Kota Sampit, Kotim, sebelumnya disampaikan Bupati Supian Hadi. Dia mengaku menerima banyak keluhan pasar-pasar resmi yang omzetnya menurun karena menjamurnya pasar-pasar dadakan.

Namun belakangan Pemkab Kotim memutuskan akan mengkaji ulang rencana tersebut. Karena banyak reaksi masyarakat yang tidak sependapat wacana penertiban pasar dadakan itu. (RIFQI/m)

Berita Terbaru