Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

84 Kelompok MPA Terbentuk di Pulang Pisau

  • Oleh James Donny
  • 08 Agustus 2016 - 12:51 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Sebanyak 84 Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA), beranggotakan 840 orang di 8 kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau terbentuk. Untuk antisipasi dan menunjang pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pulpis telah dibangun  184 sumur bor dan empat buah embung, yang berfungsi untuk pemadaman kebakaran dan pembasahan lahan.

Bupati Pulang Pisau, H Edy Pratowo mengemukakan hal itu saat launching pembuatan sumur bor, dan sarasehan Badan Restorasi Gambut (BRG) dengan MPA, di Desa Pilang, Kecamatan Jabiren Raya, Pulang Pisau dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan dan lahan tahun 2016, Minggu (7/8/2016).

Bupati menitip pesan untuk BRG, agar selain program restorasi gambut, juga ada program bersifat pemberdayaan masyarakat yang cocok dengan masyarakat setempat sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bupati juga mengarapkan anggota MPA berkomitmen yang secara kedinasan melalui kadesnya masing-masing siap mendukung restorasi gambut di desanya. Dalam kesempatan tersebut dilakukan pencanangan posko MPA serta penandatanganan  komitmen dukung program restorasi gambut antara Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo dan Deputi II BRG Alue Dohong, di lima desa.

Kepala P2KLH Univesitas Palangka Raya Aswin Usup, mengatakan, telah dibangun 200 unit sumur bor dan telah selesai dan siap digunakan yang tersebar di desa taruna 50 unit, tumbang nusa 50 unit, pilang 50 unit, garung 25 unit, gohong 25 unit. 'Kedalam sumur 17-30 meter, dengan kapisitas 2-5 liter perdetik (melalmpaui target 1,5  liter perdetik)  dengan daya semprot 15-30 meter dan dapat digunakan sepanjang hari,' kata Aswin.

Dalam acara tersebut dilakukan penyerahan 20 mesin pemadam robin lengkap masing-masing 100 meter slang, serta 2 buah alat boring untuk masing-masing regu. Dikatakan lagi oleh Deputi II BRG bahwa akan dibangun lagi 1.000 sumur bor lengkap dengan peralatannya di wilayah rawan karlahut.

Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran dalam penyampaian tertulis melalui Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Sipet Hermanto, mengatakan untuk keberhasilan kegiatan penanggulangan karhutla, masing-masing stakeholder harus bersinergi dengan program BRG, baik lokasi, waktu pelaksanaan dan urutan-urutan kegiatan.

'Upaya restorasi gambut memerlukan kerja sama, sinergisitas dan dukungan semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daearah, pelaku usaha, akademisi maupun kelompok masyarakat sipil,' pesan Gubernur. saat temu wicara dan dialog badan restorasi gambut  (BRG) dengan masyarakat di Desa Pilang. (JAMES DONNY/N).

Berita Terbaru