Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pelabuhan Ilegal Masih Marak, Buruh TKBM Kumai Khawatir Kehilangan Pekerjaan

  • Oleh Cecep Herdi
  • 21 September 2016 - 18:09 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pelabuhan Panglima Utar, Kumai merupakan wilayah pelabuhan paling sibuk di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Tak sedikit masyarakat lokal maupun pendatang yang menggeluti pekerjaan di Bidang Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) pelabuhan.

Ratusan pekerja kasar itu harus berlomba-lomba mencari penghasilan dengan para TKBM gelap yang bekerja di pelabuhan ilegal. Pasalnya, banyak pelabuhan tak berizin menyediakan biaya sandar kapal dengan lehih murah. "Buruh angkut TKBM sekarang banyak yang ngeluh. Sebab, banyak kapal yang bersandar bukan di pelabuhan kami," ujar General Manager PT Pelindo lll Kumai, Jasri, Selasa (20/9/2015).

Ia mengatakan, buruh TKBM pelabuhan yang resmi memiliki organisasi dan jumlah kelompok yang jelas. Sedangkan, di luar itu, ilegal. "Kapal itu bersandar di pelabuhan yang belum memiliki izin, karena tarif biayanya lebih murah, buruh TKBM juga sama-sama murah," terangnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pelabuhan tak berizin atau bisa disebut juga pelabuhan pinggiran adalah pelabuhan yang menyediakan sandar kapal di pinggiran sungai dan melakukan kegiatan di luar pelabuhan umum.

Ia meminta kepada pihak berwenang untuk segera menertibkan dan melarang pelabuhan pinggiran beroperasi. Sebab keberadaan pelabuhan tersebut mempengaruhi eksistensi pelabuhan umum yang ada juga para tenaga buruh yang menggantungkan hidpunya dari aktivitas pelabuhan.

"Kapal yang bersandar di pinggiran harus menggunakan pelabuhan umum,"

Sementara itu, salah satu anggota TKBM sebut saja Iwan mengaku pendapatannya berkurang setelah banyaknya kapal yang bersandar di pelabuhan tak berizin. Ia hanya bisa bongkar muat barang di pelabuhan yang sudah berizin (pelabuhan Panglima Utar). "Ya kapal yang harusnya bersandar di sini (Pelabuhan Panglima Utar, Red) malah sandar di pelabuhan pinggiran, kami gak dapat apa-apa," akunya.  (CP/*)

Berita Terbaru