BORNEONEWS, Sampit - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kotawaringin Timur tidak menerbitkan proyek penunjukan langsung (PL) pada 2017, karena dianggap kurang efektif. Selama ini untuk PL dananya sedikit, hanya berkisar Rp150 juta-Rp200 juta. Padahal, pekerjaan yang harus dilakukan oleh kontraktor cukup berat. 

'Tidak ada proyek penunjukan langsung dalam 2017, karena berdasarkan evaluasi kami bahwa PL itu tidak efektif,' ujar Kepala Dinas PU Kotim, Machmoer, di Sampit, Rabu (11/1/2016).

Selama ini untuk PL sendiri dananya cukup sedikit dan hanya berkisar antara Rp150 juta hingga Rp200 juta. Sedangkan pekerjaan yang harus dilakukan oleh kontraktor cukup berat. Seperti halnya pekerjaan jalan, dimana dengan dana tersebut, hanya bisa mengerjakan jalan dan itupun penimbunan saja.

Bahkan itupun dianggap masih kurang, karena kebanyak penyedia jasa kualipikasi Rp200 juta tersbeut tidak memiliki alat berat. Sehingga mereka harus menyewa dengan pembayaran cukup tinggi.

'Kalau menyewa akan mengeluarkan uang yang banyak, belum lagi lokasi pekerjaan jauh. Sehingga biaya mobilitas saja cukup tinggi,' ungkap Machmoer.

Itu hanya pekerjaan jalan saja, lain lagi kalau jalan beraspal, maka akan bertambah yakni pembangunan siring batu dan hal lainnya. Sehingga dengan dana yang disediakan mereka dianggap tidak mencukupi dam sangat tidak efektif.

'Kalau kami paksakan, bisa-bisa ini memberikan kesan kecemburuan social. Sehingga pola itulah yang kami rubah,' kata Machmoer. (M. HAMIM/N).