Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Delegasi Arab Saudi Sambut Hangat Proposal Parlemen RI

  • Oleh Nazir Amin
  • 30 Januari 2017 - 09:02 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Delegasi parlemen Arab Saudi menyambut hangat proposal Indonesia dalam Konferensi PUIC (Parliamentary Union of the OIC Member States/Parlemen Negara-negara OKI) XII, 21-29 Januari, di Bamako, Mali. Pidato Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, yang memimpin delegasi parlemn Indonesia, diikuti anggota DPR asal Kalimantan Tengah, H Hamdhani mendapat sambutan meriah dari peserta sidang.

"Wakil Ketua Majlis Syuro Arab Saudi Dr. Mohammad Amin Ahmad Al Jefri memberikan pujian khusus dalam pertemuan bilateral parlemen Arab Saudi dan Indonesia. Amin menyambut baik proposal Indonesia," kata Hamdhani dalam rilis yang diterima Borneonews (Senin (30/1/2017).

Fahri Hamzah memimpin delegasi Indonesia dalam Sidang Umum ke 12 PUIC, di Kota Bamako, Mali, yang dihadiri parlemen 41 Negara. Pertemuan parlemen negara-negara yang tergabung dalam OKI ini, membahas tentang berbagai isu-isu penting terkait dunia Islam. Selain mengadakan pertemuan bilateral dengan Arab Saudi, Indonesia juga mengadakan pertemuan bilateral dengan parlemen Iraq, Turki, dan tuan rumah Mali.

Hamdhani mengungkapkan, dalam pertemuan penuh keakraban dengan Arab Saudi itu juga dibahas rencana kedatangan Raja Salman dan ketua Majlis Syuro Arab Saudi ke Indonesia. Menurut anggota Komisi IV DPR RI itu, kedatangan itu bagian dari hasil diplomasi Indonesia menyangkut rencana penambahan kouta haji Indonesia.

"Mudah-mudahan ada realisasinya tahun ini, seperti keinginan kita bersama," kata Ketua DPP Partai NasDem bidang Otonomi Daerah itu. 

Dalam sidang umum parlemen negara-negara Islam itu, Delegasi Parlemen Indonesia mengajak dunia Islam tidak terbawa keinginan negara kapitalis yang senantiasa menyebarluaskan isu keamanan dan terorisme. Fahri dalam pidatonya, mengajak negara-negara Islam beralih fokus membangun peradaban dan manusia serta membangun blok ekonomi baru.

"Saatnya kini dunia Islam bangkit membangun manusia, membangun ekonomi, mencerdaskan kembali masyarakat dengan membangun sekolah-sekolah terbaik. Pertemuan negara-negara Islam harusnya kita jadikan sebagai ruang untuk membangun blok ekonomi baru dunia,' ujar Fahri Hamzah, Jumat (27/1/2017).

Fahri mengungkapkan bahwa dunia Islam dalam dua dekade terakhir terus disibukkan oleh isu dan bisnis keamanan dunia. Isu keamanan ini, menurut politisi PKS itu, adalah bisinis negara-negara maju, yang dinilainya  sebagai taktik kapitalisme untuk bertahan dengan cara menebar kecemasan padahal di belakang itu mereka menjual senjata.

"Kita semua disibukkan dengan isu keamanan sampai tak sempat mengurus manusia dan peradaban. Peradaban Islam mundur dan hancur di mana-mana," papar Fahri, politisi asal Sumbawa, NTB ini.

Fahri mengajak dunia Islam mengakhiri semua itu. Selanjutnya bergerak mulai membangun sekolah, mentradisikan membaca, serta meningkatkan hubungan dagang dan investasi antar negara OKI sebagai penetapan dasar bagi kemajuan bersama.

"Kita harus berhenti menari dengan irama yang diatur orang lain, kita harus kembali kepada kepercayaan diri pada narasi dan pesan dasar Islam, yaitu salam atau perdamaian," ujar Fahri.

Menurut Fahri Hamzah, Islam tidak saja berarti pesan damai tetapi Nabi Muhammad juga membawa metode resolusi konflik yang dipraktekkan di Makkah kepada suku-suku yang sangat kental kesukuannya. Fahri juga menawarkan proposal Indonesia agar negara negara Islam segera keluar dari peta isu-isu lama terkait keamanan dan terorisme. (NAZIR AMIN/*/N).

Berita Terbaru