BORNEONEWS, Palangka Raya - Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto meminta Pemerintah Kota (Pemkab) Palangka Raya mengevaluasi kenapa pedagang enggan menempati lapak-lapak di pasar yang telah disediakan Pemkot.

Pemkot telah menyediakan Pasar Kahayan dan Pasar Datah Manuah, namun pedagang yang bersedia menempatinya masih sangat minim. Di Pasar Datah Manuah saja pada lingkungan pedagang sayur dan ikan hanya ada 4 lapak yang terisi, puluhan lainnya masih belum ditempati.

"Instansi terkait harus evaluasi ini, kenapa sampai pedagang ini tidak mau menempati lapak-lapak pasar. Harus ada kerjasama antar instansi terkait. Disperindag misalnya bisa saja mengiming-imingi pedagang yang berjualan di Pasar Kahayan akan difasilitasi ijin usahanya. Atau Satpol PP kan melarang pedagang berjualan di tempat-tempat steril, arahkanlah untuk berjualan di tempat yang diperbolehkan yaitu di Pasar," tutur Sigit saat dihubungi Borneonews, Rabu (1/2/2017).

Menurut Politisi PDIP ini bahwa sebenarnya pertumbuhan ekonomi di Palangka Raya cukup menjanjikan lantaran ini adalah ibukota provinsi. Terlebih Pemkot juga sudah mendorong pembenahan dalam sistem pasar ini dengan membenahi bangunan Pasar Kahayan dan Pasar Datah Manuah.

"Dengan dikasih iming-iming dilegalkan usahanya, saya yakin pedagang akan dengan sukarela pindah ke blok-blok pasar, karena dengan kepemilikan izin usaha, maka untuk cari tambahan modal ke bank akan laku," pungkasnya.

Selain itu, penataan blok dan lapak pasar juga harus bagus menurut Sigit. Jangan sampai ada yang menyusun barang dagangan keluar dari lapak-lapak.

"Nanti kalu maju satu, yang lain ikut-ikutan. Kalau sudah begit akan susah diatur lagi. Karena kita kan lakukan semua ini untuk tambah usaha mereka. Jika pasar tatanannya rapi, lapaknya penuh saya yakin masyarakat belanja akan di situ, artinya pedagang akan laku," tutupnya. (TESTI PRISCILLA/B-8)