Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Berpolemik, Rehab Total Masjid Raudathul Jannah Nanga Bulik yang Didanai Pemerintah Akhirnya Dibatalkan

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 23 Februari 2017 - 17:02 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Karena menimbulkan polemik, rehab total terhadap bangunan Masjid Raudathul Jannah, Nanga Bulik, yang semula direncanakan akan dibangun ulang tahun 2017 dengan anggaran yang bersumber dari APBD Lamandau 2017, akhirnya dibatalkan.

Pembatalan pembangunan ulang Masjid Raudathul Jannah tersebut resmi disepakati dalam rapat koordinasi (Rakor) yang diikuti sejumlah pihak terkait meliputi tokoh massyarakat setempat, tokoh agama di Lamandau, perwakilan sejumlah ormas agama islam, dan berbagi pihak lainnya.

Rakor berlangsung di Aula Setda pada Kamis (23/2/2017) dipimpin Bupati Lamandau Marukan, yang pada saat itu lebih berperan sebagai fasilitator, sehingga lebih banyak mendengar usulan yang berkembang dan yang dikemukakan peserta.

Kesepaktan pembatalan pembangunan ulang salah satu masjid tertua di Lamandau tersebut berawal dari adanya polemik yang berkembang di tengah masyarkat setempat. Di mana, ada pihak yang pro pembangunan ulang secara total, ada juga yang hanya berharap direhab sebagian, dan ada juga yang menilai belum penting direhab total untuk saat ini.

Di sisi lain, ada juga yang di antaranya berpatokan pada nilai historis, termasuk pertimbangan beberapa keterangan perihal asal-usul tanah yang diwakafkan untuk masjid tersebut.

"Pada hakekatnya, pembangunan masjid bertujuan mempersatukan umat, bukan menimbulkan permasalahan yang bisa memecah persatuan umat," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lamandau H Gusti Sabran, saat memberikan pendapat.

Artinya, kata dia, jika memang rencana pembangunannya justru malah menimbulkan perselisihan, ia pikir ada baiknya pembangunannya tidak perlu dilanjutkan.

Hal senada diutarakan pengurus Masjid Raudathul Jannah, Nur Afif. Menurutnya, rencana pembangunan ulang masjid telah pihaknya upayakan untuk dimusyawarahakan bersama tokoh masyarakat setempat, namun belum ada kata sepakat.

Setelah mendengarkan pendapat dari sejumlah pihak, saat itu pula, Marukan akhirnya memutuskan membatalkan rencana rehab total tersebut.

Meskipun, awal rencana pembangunan ulang masjid itu merupakan ide dan inisiatif dari bupati dua periode tersebut. Namun, perihal anggaran yang semula telah disisihkan dipastikan Marukan tidak akan dialihkan untuk hal lain, melainkan akan tetap dialokasikan untuk pembangunan rumah ibadah khususnya rehab atau pembangunan masjid di sejumlah tempat lainnya. (HENDI NURFALAH/B-5)

Berita Terbaru