Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Murid Bermasalah, Sekolah Jangan Ambil Keputusan Sepihak

  • Oleh Hardi Sarjito
  • 30 Januari 2018 - 17:36 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Jika ada murid yang bermasalah, sekolah jangan mengambil keputusan sepihak dengan mengeluarkan mereka. Pasalnya, secara tidak langsung itu sudah menghancurkan masa depan mereka.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Perda, Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Mustawan Lutfi saat ditemui Borneonews di ruang kerjanya, Selasa (30/1/2018).

"Kita bertugas sesuai apa yang tertulis di Peraturan Daerah (Perda), apabila ditempat itu tidak boleh ada tindakan asusila maka akan ditindak. Dulu ada beberapa pelajar yang terjaring dengan kasus yang bermacam-macam seperti membolos, berbuat asusila, dan mengkonsumsi obat-obatan. Mereka kita jaring, kemudian kita panggil pihak sekolah dan orang tua untuk diberi keterangan tentang kelakuan yang diperbuat," kata Kabid penegakan Perda Mustawan Lutfi, Selasa (30/1/2018).

Namun, kata Lutfi, ada beberapa sekolah yang memiliki aturan ketat sampai-sampai mengeluarkan murid yang melanggar ini. Sebenarnya apabila mereka baru sekali melakukan itu, murid yang itu tidak layak dikeluarkan. Sebab persoalan tidak selesai dengan mengeluarkan mereka. Justru, ada kemungkinan mereka bakal berbuat lebih karena tekanan sanksi sosial di masyarakat.

"Hukum sosial itu lebih sakit daripada dihukum fisik. Karena apabila mereka dihukum sosial maka akan terguncang secara psikologis, dan mengakibatkan mereka menjadi buah bibir di mata masyarakat serta akan dianggap jelek (di lingkungannya)," ucapnya.

Lutfi juga mengatakan orangtua juga kadang protes karena anak mereka dikeluarkan dari sekolah karena ditangkap Satpol-PP. Pada dasarnya setiap sekolah memiliki peraturan masing-masing dan orangtua juga harusnya berterima kasih karena tahu sifat anaknya seperti apa.

"Para orangtua tahunya cuma anak mereka berangkat sekolah, dan tidak tahu sebenarnya tujuan mereka kemana," pungkas dia. (HARDI/B-8)

Berita Terbaru