Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harga Ayam Tetap Mahal Meskipun September 2018 Kalteng Deflasi, Ini Penjalasan Disperindag

  • Oleh Rahmat Gazali
  • 02 Oktober 2018 - 14:50 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Selama September 2018 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami deflasi 0,02 persen atau lebih rendah dari tekanan inflasi pada Agustus 2018, yakni 0,02 persen.

Salah satu komoditas penyumbang deflasi tersebut adalah daging ayam ras sebesar 0,02%. Namun ternyata meski mengalami deflasi, harga daging ayam ras tetap tinggi di sebagian penjual.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalteng, Jenta menjelaskan data statistik sudah sesuai dengan harga ayam di pasar.

"Data yang kami dapatkan memang menunjukkan daging ayam ras di Palangka Raya mengalami deflasi karena setiap pagi kami selalu mengecek harga ayam di pasar dan data tersebut kami kirim ke pusat," ujarnya, Selasa (2/10/2018).

Jenta mengatakan, dia selalu mengecek harga ayam setiap pagi dan tidak pernah mendapati harganya melebihi dari Rp42 ribu.

"Kalau ada yang mendapati harga sampai Rp 45  ribu, itu mungkin karena harga penjualan yang kami dapati dan yang masyarakat alami berbeda, karena saat kami melakukan pengecekan harga yang paling tinggi hanya memcapai Rp 42 ribu," bebernya.

Dia juga menekankan, data statistik yang mereka dapat sudah benar dan data tersebut selalu dikirim ke pusat paling lambat hingga pukul 11.00 siang. (GAZALI/B-5)

Berita Terbaru