Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

PT Korintiga Hutani tidak Menampik Aktivitas Produksi Sebabkan Warna Air Sungai Mentajai Jadi Hitam

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 26 September 2019 - 13:04 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - PT Korintiga Hutani atau KTH tidak menampik jika aktivitas produksinya di Desa Sumber Jaya atau SKPH 5, Kecamatan Menthobi Raya, Kabupaten Lamandau, telah menyebabkan warna air Sungai Mentajai berubah menjadi hitam.

Meski begitu, PT KTH memastikan bahwa jika aktivitas produksi selesai, pihaknya akan melakukan normalisasi sungai.

Pihak perusahaan melalui Manager Kelola Lingkungan PT KTH, Budi Pitaya, menduga perubahan warna air sungai yang mengalir ke Desa Sumber Jaya disebabkan adanya guguran daun dan limbah batang pohon ekaliputus yang sempat terbuang ke bantaran sungai.

Kondisi tersebut diklaim sebagai fenomena biasa di wilayah yang memang sedang ada aktivitas produksi.

"Kami pastikan bahwa dugaan warga pada beberapa waktu lalu bahwa air Sungai Mentajai sempat tercemar limbah akibat aktivitas okupasi perusahaan, itu tidak benar. Yang benar adalah di wilayah tersebut perusahaan sedang melakukan aktivitas produksi berupa penebangan, dari aktivitas itu mungkin daun-daun dan ranting pohon yang ditebang itu ada yang masuk ke sungai. Sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan warna air, itu saja dan itu sifatnyapun sementara," kata Budi Pitaya, Kamis, 26 September 2019.

Ia melanjutkan, perubahan warna air sungai akibat tertutup daun atau ranting pohon ekaliptus juga dipastikan tidak berbahaya atau tidak mengandung racun.

"Sehingga jika disebutkan ada ikan sungai mati karena limbah daun dan ranting ekaliptus yang masuk ke sungai, kami tidak yakin. Makanya kami saat ini telah menyegerakan mengambil sampel airnya untuk segera dicek di laboratorium. Supaya bisa secepatnya mengetahui apakah ada kandungan lain di luar dampak produksi atau tidak. Meski air sungai berwarna hitam, itu hanya terjadi beberapa hari dan saat ini kondisinya sudah kembali jernih dan normal," tegasnya.

Manager Perencana PT KTH Ruji Santoso melanjutkan, pihaknya memang sedang melakukan aktivitas produksi siklus lima tahunan di kawasan yang sebagaian wilayahnya masuk ke Desa Sumber Jaya.

Di wilayah itu, proses produksi berupa penebangan sudah dilakulan pada Mei hingga Agustus 2019.

"Sesuai SOP, kami juga telah melakukan monitoring riil untuk memastikan aktivitas produksi yang dilakukan itu betul-betul sesuai ketentuan. Termasuk, setelah semua aktivitas produksi dinyatakan selesai. Kami juga pasti akan melakukan normalisasi sungai yang terdampak aktivitas produksi, terlebih saat ini kita akan memasuki musim penghujan," katanya.

Berita Terbaru