Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Polisi Amankan Penjual Kue Diduga Penyebab Siswa SDN 5 Baamang Hilir Keracunan Massal

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 20 Februari 2020 - 14:45 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Penjual kue tart yang dikonsumsi para siswa dan guru di SDN 5 Baamang Hilir, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hingga mengalami keracunan massa, diamankan oleh polisi. 

"Penjual sudah kami amankan untuk dimintai keterangan, begitu juga kue yang diduga menyebabkan keracunan massal juga disita," ujar Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel, saat melihat kondisi siswa yang menjadi korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit, Kamis, 20 Februari 2020. 

Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait dengan kasus tersebut.  Polisi juga akan menggelar uji laboratorium terkait dengan kue yang dimakan oleh para siswa. Guna mengetahui penyebab dari keracunan tersebut. 

Saat ini, aparat kepolisian masih fokus penanganan para siswa dan guru yang menjadi korban. Dengan harapan tidak ada yang parah terkait kondisi kesehatan mereka. 

"Sebagian siswa sudah ada yang pulang, dan sebagian masih dalam penanganan pihak rumah sakit," kata Rommel. 

Sementara, dari cerita Satinah Wali Kelas II B SDN 5 Baamang Hilir mengatakan, saat itu ada dua siswa yang ulang tahun. Sehingga teman mereka satu kelas memutuskan untuk merayakannya dengan urunan membeli kue. 

Karena sedang proses belajar mengajar, sehingga hanya perwakilan ditemani seorang guru untuk membeli kue di sekitar Pasar Keramat. Setelah dibeli, kuepun dibagikan ke seluruh siswa. Saat itu siswa yang hadir ada 22 orang dari 23 siswa keseluruhan. 

Namun ada dua orang yang tidak mau makan, sedangkan 20 orang lainnya dan juga wali kelas tersebut ikut makan. Tidak berapa lama makan kue tersebut, tiba-tiba seluruh siswa mengeluh sakit perut dan mual. Bahkan beberapa diantara mereka langsung muntah. 

"Hanya sebentar setelah makan kue itu, saya langsung sesak dada dan mual. Sehingga saat itu juga sebagian siswa langsung dibawa ke puskesmas. Sedangkan sebagian kami bawa ke rumah sakit," kata Satinah. 

Ada sekitar 13 orang yang dibawa ke rumah sakit, sedangkan yang lainnya dirawat di puskesmas saja. Dan saat ini sudah banyak yang dibawa pulang. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)

Berita Terbaru