Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BKP: Indeks Ketahan Pangan Sempat Turun saat Pandemi COVID-19

  • Oleh ANTARA
  • 01 Desember 2020 - 11:30 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan, indeks ketahanan pangan nasional sempat turun menjadi 40,10, dari sebelumnya 44,10, dalam dua bulan pertama pandemi COVID-19.

"Ada kekagetan dari masyarakat yang mengurangi konsumsi pangan mereka. Namun, kemudian terjadi peningkatan indeks ketahanan pangan dari April sampai Agustus," kata Agung melalui siaran pers dari LOCALISE SDG's Indonesia yang diterima di Jakarta, Senin.

Agung mengatakan pemerintah daerah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan sejumlah pemangku kepentingan lain harus mengupayakan pemanfaatan pangan lokal secara masif.

Pemanfaatan pangan lokal bisa disesuaikan dengan kebudayaan pangan lokal daerah, misalnya ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang, dan sorgum.

"Setiap provinsi terbiasa mengonsumsi komoditas karbohidrat nonberas tertentu. Kita perlu mendorong peningkatan produksi komoditas tersebut dan mengolahnya sehingga bisa dikonsumsi secara masif," tuturnya.


Menurut Agung, pemerintah tidak menafikan pandemi COVID-19 yang berkepanjangan dapat menimbulkan krisis pangan di Indonesia. Karena itu, sejumlah upaya telah dilakukan, misalnya program perluasan areal tanam baru.

Salah satu contoh program perluasan areal tanam baru adalah 165.000 hektare di Kalimantan Tengah yang bisa digunakan untuk menanam padi, jagung, bawang merah, dan cabai.

Sekretaris Jenderal Persatuan Pemerintah Kota dan Daerah Asia Pasifik (UCLG ASPAC) Bernadia Irawati Tjandradewi mengatakan penyaluran pangan yang belum merata di Indonesia bisa menjadi permasalahan yang lain.

"Distribusi pangan yang belum merata di Indonesia dikhawatirkan menyebabkan kelebihan dan kekurangan komoditas pangan di sejumlah daerah yang terdampak secara logistik akibat pandemi maupun perubahan iklim," katanya.

Menurut Bernadia, krisis pangan di Indonesia maupun dunia bisa terjadi tidak hanya karena pandemi COVID-19, tetapi juga karena perubahan iklim global.

Berita Terbaru

Korban Tugboat Terbakar Dirujuk ke Rumah Sakit di Banjarmasin

Korban Tugboat Terbakar Dirujuk ke Rumah Sakit di Banjarmasin

  • 15 Mei 2024 - 11:50 WIB
EYD Edisi V Jadi Landasan Tata Tulis Bahasa Indonesia

EYD Edisi V Jadi Landasan Tata Tulis Bahasa Indonesia

  • 15 Mei 2024 - 11:40 WIB
Klasemen Liga Inggris: Juara 2023/24 akan Ditentukan di Pekan Terakhir

Klasemen Liga Inggris: Juara 2023/24 akan Ditentukan di Pekan Terakhir

  • 15 Mei 2024 - 11:30 WIB
DLH Kapuas Gelar FGD Susun KLHS dan RPJMD

DLH Kapuas Gelar FGD Susun KLHS dan RPJMD

  • 15 Mei 2024 - 11:20 WIB
Pj Bupati Kapuas Hadiri Ritual Adat Mamapas Lewu di Desa Penda Ketapi

Pj Bupati Kapuas Hadiri Ritual Adat Mamapas Lewu di Desa Penda Ketapi

  • 15 Mei 2024 - 11:11 WIB
BPBD Jelaskan Kondisi Banjir Terkini di Kotim

BPBD Jelaskan Kondisi Banjir Terkini di Kotim

  • 15 Mei 2024 - 11:00 WIB
Pemerintah Thailand Ingin Jual Stok Beras Terakhir Berumur Satu Dekade

Pemerintah Thailand Ingin Jual Stok Beras Terakhir Berumur Satu Dekade

  • 15 Mei 2024 - 10:45 WIB
Pembunuh Ibu Kandung Sempat Minta Orang Lain Membunuhnya

Pembunuh Ibu Kandung Sempat Minta Orang Lain Membunuhnya

  • 15 Mei 2024 - 10:30 WIB
BPBD Barito Timur Kerahkan Tim Reaksi Cepat Bantu Pencarian Korban Kapal Terbakar di Barsel

BPBD Barito Timur Kerahkan Tim Reaksi Cepat Bantu Pencarian Korban Kapal Terbakar di Barsel

  • 15 Mei 2024 - 10:15 WIB
HUT Kalteng Momen Tingkatkan Kebersamaan dan Rasa Peduli

HUT Kalteng Momen Tingkatkan Kebersamaan dan Rasa Peduli

  • 15 Mei 2024 - 10:00 WIB
Copyright © 2018 BorneoNews - PT. Media Kalimantan Mandiri