Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kelotok Wisata di Tanjung Puting Tenggelam Tak Terurus

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 04 Juni 2021 - 12:26 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Akibat menurunnya jumlah pengunjung yang cukup drastis akibat dari pandemi Covid-19, sehingga membuat pelaku industri sektor wisata di Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengalami kondisi yang memprihatinkan.

Sebagian kapal wisata yang biasa digunakan mengangkut penumpang wisatawan untuk melihat primata asli Kalimantan yaitu orangutan itu dibiarkan terbengkalai hingga rusak dan tenggelam. Akibat tidak adanya wisatawan mancanegara dan kurangnya minat pengunjung lokal ke TNTP.

Bahkan foto kondisi kapal wisata yang tak terurus tersebut sempat dibagikan oleh akun medsos Facebook milik Alam Jr.

Dengan captionnya berisi 'RIP, kapal wisata TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING KAL-TENG. Banyak yang tenggelam dan tak terurus lagi.

Di saat PANDEMI COVID19 karena tidak beroperasi. Hal ini di sebabkan tidak ada wisatawan yg berwisata, dan kurangnya minat pengunjung lokal untuk liburan ke TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING.

Dalam kurun waktu satu tahun ini puluhan kapal/klotok wisata  banyak yang tenggelam dan rusak/lapuk dan mudah bocor, juga perawatan kapal/klotok sangatlah mahal'. 

Apa bisa di kata" Di pertahankan sakit dan di biarkan tenggelam tambah sakit. PASRAAAAH. *Adakah yang bisa mengerti apa yang kami rasakan*

Saat dikonfirmasi Borneonews, pemilik akun tersebut bernama asli Komarudin yang juga sebagai pelaku sektor wisata di TNTP menyampaikan kondisi sekarang sangar sepi pengunjung, apalagi untuk wisatawan asing masih belum bisa masuk ke Indonesia, sehingga kapal sengaja dibiarkan tenggelam di pinggir sungai Kumai.

"Kapal yang sengaja ditenggelamkan kisaran kurang lebih 20 sampai dengan 30 kapal. Sebab biaya perawatan yang cukup mahal, namun tidak ada pemasukan bagi pengelola. Adapun biaya yang dibutuhkan itu tergantung pada kondisi kapalnya, kalau perkiraan saya sih sekitar 50 sampai dengan 70 jutaan," kata Komarudin, kepada Borneonews, Junat, 4 Juni 2021.

Ia menyampaikan kapal tersebut sengaja dibiarkan tenggelam tetapi dipinggiran sungai, supaya mudah dipantau dan apabila waktunya nanti wisata Tanjung Puting mulai normal, kapal - kapal tersebut akan diperbaiki lagi. Selain itu juga ada kapal yang tenggelam karena memang sudah tidak layak digunakan lagi.

Berita Terbaru