JUMLAH penderita gangguan jiwa yang dipasung di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menempati urutan tertinggi se-Kalimantan Tengah. Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos) Kobar, ada 57 orang penderita gangguan jiwa yang dipasung.  

Menurut Lukman Pandinata, Kepala Bidang Pelayanan Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Kobar, jumlah itu diketahui dari hasil pendataan yang berkaitan dengan Indonesia Bebas Pasung 2017. Namun, tidak menutup kemungkinan jumlah itu bertambah, karena belum semua lokasi pemasungan terinventarisasi oleh Dinsos. "Ada 57 korban pemasungan di Kobar. Salah satunya di Kecamatan Kumai. Sampai saat ini kami sudah mengupayakan pembebasannya dan akan merujuk ke RSJ Kalawa Atei, Palangka Raya," ungkap Lukman, Jumat (5/2/2016).

Selain di Kumai, sebut Lukman, satu korban lagi berada di Desa Sungai Kuning, Kecamatan Pangkalan Banteng. Ada beberapa alasan keluarga pemilik gangguan jiwa melakukan pemasungan. "Sebelumnya, korban pemasungan sering membuat onar, bahkan sempat menusuk warga dengan senjata tajam," ujar Lukman.

Memasung penderita gangguan jiwa, jelas Lukman, bukan solusi terbaik. Seharusnya diobatkan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) atau direhabilitasi, bukannya ditangani dengan cara dipasung.

Lukman mengungkapkan, kasus pasung di Kobar sulit terlacak, sebab keluarga penderita gangguan jiwa cenderung bersikap tertutup. "Pihak keluarga korban, biasanya tertutup dan cenderung merahasiakan jika di rumahnya ada anggota keluarga yang dipasung," ujar Lukman.

Pihaknya juga meminta masyarakat proaktif melaporkan keberadaan warga yang mengalami gangguan jiwa, terlebih yang mengalami pemasungan. (CR-1/B-2)