Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kotawaringin Timur Minta Alat Pemadam Kebakaran Lahan

  • 05 Maret 2016 - 12:01 WIB

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur meminta seluruh desa mengantisipasi kebakaran lahan dengan menyiapkan alat pemadam kebakaran di desa masing-masing.

"Kita sudah rapatkan agar setiap desa mengalokasikan anggaran dalam ADD untuk membeli pemadam ringan. Tetapi, pengadaannya harus dilengkapi syarat administrasi agar tidak terjadi pelanggaran hukum," kata Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) HM Taufiq Mukri di Sampit, Sabtu (5/3/2016).

Pemerintah daerah mulai mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan, meski saat ini masih musim hujan. Antisipasi dini sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang terjadi hampir tiap tahun itu.

Saat kemarau tahun lalu, Kotim termasuk daerah yang dilanda bencana kebakaran lahan dan asap, selain Kota Palangka Raya. Satuan tugas penanggulangan kebakaran lahan dan asap yang terdiri dari lintas instansi, kewalahan memadamkan kebakaran lahan gambut yang sporadis.

Pemerintah sempat mendirikan rumah oksigen dan rumah singgah untuk membantu korban asap. Taufiq berharap musibah serupa tidak terjadi lagi. Untuk itulah dilakukan pencegahan sejak dini agar jika terjadi kebakaran lahan langsung bisa dipadamkan sehingga tidak sampai meluas.

"Kami dibantu jajaran TNI dan Polri. Anggaran disiapkan memadai. Tahun ini lebih dari Rp 2 miliar disiapkan. Tahun lalu anggaran memang sempat terkendala karena masalah administrasi," jelas Taufiq.

Aparatur kecamatan dan desa diingatkan waspada, khususnya di daerah-daerah yang rawan kebakaran lahan. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, kebakaran banyak terjadi di Kecamatan Baamang, Mentawa Baru Ketapang, Kotabesi, Cempaga serta empat kecamatan di kawasan Selatan yakni Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut.

Kotim sangat rawan kebakaran lahan karena sebagian wilayahnya merupakan gambut sehingga kering dan mudah terbakar ketika kemarau. Parahnya kebakaran lahan gambut sangat sulit dipadamkan karena api terus membakar ke dalam tanah, bahkan hingga kedalaman puluhan meter.

Upaya memaksimalkan pencegahan adalah satu-satunya cara terbaik menghindari bencana kebakaran lahan dan asap kembali berulang di daerah ini. ANTARA

Berita Terbaru