Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pelaku UMKM di Kobar Mengolah Kue Bingka masih Dengan Cara Tradisional

  • Oleh Nurita Fitriyastuti
  • 11 Maret 2023 - 02:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kue Bingka merupakan makanan khas dari Kalimantan. Pada awalnya wadai (kue) bingka berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan tekstur lembut dan terbuat dari bahan tepung, telur, dan santan. Kue bingka ini sering dijumpai pada waktu Ramadhan dan memang disukai oleh masyarakat seluruh Kalimantan apalagi dengan rasanya yang gurih dan legit di lidah.

Salah satu pelaku UMKM Kotawaringin Barat (Kobar) yaitu Reni Gustiana pendiri usaha Bakul Jajan Abidzar, pembuat makanan cake, cookie, dessert dan salah satunya adalah kue bingka. Kue bingka tersebut ada berbagai macam pilihan mulai dari bingka kentang, kelapa muda, labu, durian, ubi, nangka, dan berandam. 

Reni telah membuka makanan kue bingka tersebut sejak 2019 hingga sekarang. Pada awalnya ia memiliki hobi membuat kue dari SMP hingga akhirnya belajar secara otodidak melalui google.

"Mulai dari SMP suka bikin kue segala macam, minjam oven ke mana-mana kayak ke tempat kakak. Ulun (saya) sanggup pinjam oven pakai motor, naik motor simpan situ kareba saking senangnya bikin kue, itu pertama kali ulun bikin kue, ulun ngeracik sendiri, cuman diliat di google," ujar Reni pada Jumat, 10 Maret 2023.

Selain itu, pengolahan kue bingka oleh Bakul Jajan Abidzar tetap dilakukan secara tradisional, dimasak memakai arang, tidak memakai pemanis buatan dan sebagainya sehingga kualitas rasa tetap terjaga dengan aman.

"Tapi ulun (saya) yang penting ulun kualitas tetap ulun jaga, karena kita juga gak pake pemanis buatan, kita juga gak pake gula yang sembarang gitu kan jadi insyaallah aman, karena anak-anak juga suka kak. Jadi kita tidak hanya dijual tapi juga dikonsumsi sendiri sih, untuk di makan sendiri karena satu rumah orang suka bingka semua," kata owner Bakul Jajan Abidzar.

Biasanya Reni memproduksi kue bingka sebanyak 30 sampai 40 produksi pada saat ada event. Sedangkan jika hari biasa seperti jualan di food corner di Kelurahan Sidorejo tepatnya di sampuraga lama membuat 10 kue bingka. 

Kemudian pada saat pembakaran kue bingka dilakukan oleh nenek Reni sendiri yaitu Kartinah. 

Tak hanya kue bingka saja yang ia jual tetapi ada juga kue lainnya seperti millie crepe, kue sus, crepes roll, cireng kuah dan lainnya. Ia mengatakan akan terus menambah varian kue lain dengan melihat perkembangan makanan melalui sosial media seperti TikTok dan sebagainya. 

Dirinya juga menyampaikan untuk selalu menjaga kualitas terutama bagi pelaku UMKM makanan di wilayah Kobar sehingga makanan tersebut akan dikenal banyak orang sekaligus dapat meningkatkan branding itu sendiri.(NURITA/J)

Berita Terbaru