Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dinas Perikanan Seruyan Kembangkan Budidaya Ikan Sistem Bioflok

  • Oleh ANTARA
  • 15 Mei 2024 - 09:30 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Dinas Perikanan Kabupaten Seruyan mengembangkan budidaya ikan menggunakan sistem bioflok dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi keluarga.

"Kami tengah mengembangkan budidaya ikan sistem bioflok. Kita tawarkan kepada masyarakat untuk bisa dikelola ibu-ibu di pekarangan rumah," kata Kepala Dinas Kabupaten Seruyan Halidah di Kuala Pembuang, Selasa, 14 Mei 2024.

Pihaknya juga telah menyiapkan tiga kolam bioflok dengan benih ikan nila di lingkungan Kantor Dinas Perikanan sebagai media edukasi dan percontohan pengelolaan atau pembudidayaan.

"Hanya dengan diameter dua hingga lima meter, masyarakat bisa memelihara ikan di pekarangan rumah, yang bisa di panen setiap tiga bulan. Rata-rata untuk satu kolam diameter dua meter diisi 200 bibit ikan," kata Halidah.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya juga menyiapkan satu desa di Kabupaten Seruyan yang menjadi percontohan budidaya ikan melalui sistem bioflok. Desa tersebut adalah Desa Pematang Panjang.

Pada desa percontohan itu, pihaknya akan melakukan pendampingan pembentukan tiga kelompok budidaya. Kelompok tersebut akan dibina, hingga memenuhi persyaratan mendapatkan bantuan budidaya ikan sistem bioflok dari Kementerian Perikanan.

"Kita mau percontohan tiga bioflok atau tiga kelompok di Desa Pematang Panjang. Yang mendaftar semua RT di sana. Untuk legalitas dan lainnya sebagai syarat penerima bantuan sesuai aturan Kementerian Perikanan, kita berikan pendampingan," katanya.

Sementara itu, salah satu desa di Kabupaten Seruyan yang dinilai telah sukses dalam melaksanakan budidaya ikan sistem bioflok adalah Desa Sembuluh II.

Kades Desa Sembuluh II Ahmad Syukur menerangkan, saat ini pihaknya memiliki 25 kolam bioflok yang terdiri dari 10 kolam berdiameter 3 meter, tiga kolam berdiameter 4 meter dan dua kolam diameter 5 meter.

"Kolam ini dikelola oleh ibu-ibu lansia. Kemarin tahap awal baru saja panen sekitar dua hingga tiga pikul. Namun penjualan masih melalui tengkulak sehingga nilai ekonominya belum maksimal," katanya.

Berita Terbaru