Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pangkoops II Tutup Sikatan Daya 2016 di Palangka Raya

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 02 Juni 2016 - 20:00 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Gelaran Airshow Sikatan Daya 2016, ditutup Panglima Komando Operasi (Pangkoops) TNI AU II, Marsda TNI Dody Trisunu, di Lapangan Udara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kamis (2/6) siang. Latihan yang berlangsung sejak 28 Mei 2016 itu, diikuti total 33 pesawat yang didisposisikan di 4 kota.

Kamis pagi, sejak pukul 08.00 WIB dilakukan latihan terakhir di udara Palangka Raya dengan 11 pesawat tempur jenis Super Tucano dan T-50i Golden Eagle. Juga ada dukungan pesawat angkut jenis Cassa C-212 untuk mengangkut 13 penerjun payung dan tiga pesawat hercules C-130  untuk mengangkut 100 penerjun plus logistik pasukan. Karena aksi udara itu, ribuan warga memadati sekitar area bandara hinga memacetkan lalu lintas.

'Latihan Sikatan Daya merupakan latihan puncak Koops AU II yang bertujuan menguji kesiapan satuan-satuan dalam jajaran Koops AU. Sekaligus membina tingkat profesionalisme satuan-satuan yang berada di jajaran Koops AU II,' tegas Dody usai penutupan latihan.

Selain itu, lanjut dia, latihan bermanfaat untuk menguji doktrin, prosedur, penerapan taktik, dan teknik yang digunakan dalam penyelenggaraan operasi udara, serta kesiapsiagaan operasional Koops AU II beserta satuan jajaran dengan sistem pencegahan dan penangkalan semua ancaman yang mungkin terjadi di wilayah NKRI. 

'Latihan ini terangkai dengan latihan di Banjarmasin, dan sudah berlangsung sejak 28 Mei, lalu dilaksanakan di Malang juga, dan di sini sebagai manuver lanjutan. Total ada 33 pesawat didisposisikan di 4 kota,' jelas dia.

Yang dilaksanakan hari ini di Palangka Raya, kata Dody, bagian dari dukungan udara, berupa operasi serangan udara langsung, bantuan tembakan udara, pesawat tempur dan operasi Paskhas AU berupa operasi perebutan dan pengendalian pangkalan udara (Tjilik Riwut).

Penerjunan Pertama di Palangka Raya 

Tepat pukul 09.05 WIB, pesawat Cassa yang membawa 13 penerjun berada tepat di atas udara Palangka Raya, tepatnya bandara Tjilik Riwut. Mereka diberangkatkan langsung dari Lanud Abdul Rahman Saleh Malang. Aksi penerjunan payung kemarin, yang pertama di Palangka Raya. Namun tidak menghilangkan makna penerjunan pertama di Indonesia era kemerdekaan.

Kenapa angka 13, ternyata  menyimpan sejarah khusus. Kata Perwira khusus Letkol Agus, Kenapa menggunakan jumlah 13 penerjun adalah merunut sejarah pertama kalinya penerjunan di Indonesia. Saat itu, Kalteng adalah yang ditunjuk ujicoba. Titik pendaratannya adalah wilayah Sambi, sekitar Pangkalan Bun.

'Jumlah 13 itu adalah memperingati penerjunan pertama di Indonesia. Karena peristiwa Sambi itu, setiap penerjunan pertama kita, selalu menggunakan jumlah 13,' terangnya. (M. MUCHLAS ROZIKIN/N).

Berita Terbaru