BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Meskipun saat ini jumlah penumpang angkutan sungai dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu terus menurun, namun angkutan jenis longboat masih menjadi andalan bagi warga Seruyan dari kalangan menengah ke bawah.

Mereka umumnya kebanyakan berasal dari pedagang, pekebun, petani dan pihak swasta lainnya yang setiap hari berkecimpung dalam rutinas perekonomian yang berjalan di lapangan.

Mama Dila (39) contohnya. Petani asal Desa Bangun Harja, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, mengatakan, sejak dulu sampai sekarang ia masih setia memanfaatkan alat transportasi sungai jenis longboat tersebut.

"Biasanya dalam satu bulan bisa dua kali berangkat menggunakan longboat. Berangkat dari desa guna membawa hasil panen berupa sayuran untuk diantarkan ke keluarga di desa Palingkau," kata Mama Dilla, Rabu (1/2/2017).

Menurutnya, dengan adanya angkutan longboat, jauh lebih mudah dalam mengangkut hasil pertaniannya. Di samping harga biaya tiketnya juga terbilang murah.

"Ini sayur tidak untuk dijual. Tapi buat kebutuhan keluarga yang mau disambangin," ujarnya.

Aminah (25), penumpang lainnya yang warga Kuala Pembuang mengungkapkan, keberadaan longboat dinilai  membantu sebagai alat bertransportasi menuju ke sejumlah desa dibantaran sungai Seruyan ini.

"Kalau kita menggunakan motor, ada sulitnya juga terlebih saat berangkatnya membawa banyak barang. Nah, kalau makai longboat ini, sebanyak apapun barang pasti masih bisa terangkut sekaligus," kata Aminah. (PARNEN/B-5)