BORNEONEWS, Sampit - Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur (Kotim) I Mada Dikantara menyatakan, jika daerah ini menginginkan swasembada daging maka harus ada sekitar 30 ribu ekor sapi yang mampu berkembang biak.

Untuk mengupayakan hal tersebut, ia rinya menyebutkan bahwa saat ini pihaknya sudah menyalurkan 100 ekor sapi betina produktif yang dibagikan guna memperbanyak populasi sapi di Kotim.

"Ada bantuan pengadaan sapi sebanyak 200 ekor, 100 ekor baru diadakan, sisanya masih dalam proses lelang pengadaan," kata Made, Selasa (4/7/2017).

Menurutnya, Kotim saat ini memang sedang mengupayakan untuk swasembada berbagai macam kebutuhan pokok, salah satunya daging, yang akan dilakukan secara bertahap.

Ia menambahkan, untuk mekanisme pengembangbiakan sapi dari pengadaan pemerintah tersebut akan diserahkan kepada petani sapi yang ada di Kotim secara bergulir."Sapi yang diserahkan dipelihara dan dikembangbiakan, ketika punya anak induknya digulirkan ke petani lain,"jelasnya.

Lebih lanjut, dijelaskannya, sapi akan diberikan secara gratis namun secara bergulir dan dengan syarat tidak boleh dipotong."Namanya pembibitan harus dikembangkan agar populasi bertambah. Kalau betina produktif tidak boleh dijual.Kita buat perjanjian untuk itu,"katanya.

Selain mendatangkan sapi betina produktif, lanjutnya untuk mendukung hal tersebut, pihak Dinas Pertanian Kotim juga mempunyai ptogram untuk memperbanyak populasi dengan mengembangbiakan sapi betina yang sudah ada di Kotim.

"Bagaimana betina produktif yang sudah ada kita jadikan bunting sehingga indukan sapi wajib berkembang biak," pungkasnya. (NOOR ANNISA/B-5)