Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Isu PKI Jadi Senjata Pemain Lama Jatuhkan Lawan Politik Jelang Pilpres 2019

  • Oleh Tim Borneonews
  • 26 September 2017 - 22:00 WIB

BORNEONEWS - Pemain lama disebut memanfaatkan isu PKI sebagai senjata untuk menjatuhkan lawan politik setiap kali menjelang pemilihan presiden. Tidak terkecuali menjelang pilpres pada 2019 mendatang.

Bahkan, kerusuhan di sekitar kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Menteng, Jakarta Pusat pada 17 September lalu kabarnya dilakukan para pemain lama yang meneriakan isu PKI.

'Mereka yang memainkan isu-isu tentang PKI ialah pemain-pemain lama. Setiap kali menjelang pilpres, isu-isu PKI selalu dijadikan salah satu senjata untuk menjatuhkan lawan politik mereka,' ungkap Ketua Litbang PP GP Anshor, Hasanuddin, saat Diskusi Publik bertajuk Peran Media dan Ormas dalam Mewujudkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin Guna Memperkokoh NKRI dan Pancasila.

Diskusi itu digelar Kaukus Muda Indonesia (KMI) di Gedung Dewan Pers, Selasa (26/9/2017).

Hasanuddin melanjutkan, upaya pemain lama menjatuhkan lawan politik dengan memainkan isu PKI sepertinya hanya akan jadi bomerang. Pasalnya, isu PKI akan membuat mereka ditinggalkan pemilihnya.

Alasannya, isu PKI dianggap sudah basi. Sudah tidak relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. "Jangan lah isu PKI kembali diungkit-ungkit. Kalau mereka tetap memaksakan kehendak, mereka pasti ditinggal pemilihnya saat pilpres,' sebut Hasanuddin.

Pernyataan tidak jauh berbeda disampaikan Stah Ahli Menkopolhukam Sri Yunanto. Menurut dia, isu PKI sudah tidak lau lagi dijual. "Kalau ada tokoh-tokoh politik yang tetap memainkan isu PKI, publik tidak akan simpati lagi pada yang bersangkutan,' sebutnya.

Oleh sebab itu, ia mengimbau para elit politik dan tokoh publik, berpolitik dengan cara yang sehat dan santun. Jangan menghalalkan segala cara hanya untuk memenangi pilpres 2019.

Apalagi sampai saat ini Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), masih berlaku. "Jadi tidak perlu khawatir PKI akan bangkit,' tambahnya.

Masih pada momen yang sama, Mohammad Anthoni selaku perwakilan dari Kantor Berita Antara, menyarankan media massa supaya bersikap bijaksana dengan tidak menerbitkan berita yang berpotensi menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

'Media massa sebaiknya tidak memuat berita-berita yang berpeuang memicu konflik di tengah masyarakat.'

Jika ingin menjadi media yang Rahmatan Lil Alamin, harus meniru sifat utama Nabi Muhammad SAW, yakni sidiq, amanah, tabliq, dan fatonah," ungkapnya. (RO/B-3)

Berita Terbaru