Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lari Lawan Arus Untuk Hindari Jambret, Pelecehan Seksual, dan Kecelakaan

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 03 Juli 2018 - 17:40 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Menanggapi keluhan pengendara yang menganggap lari melawan arus membahayakan diri pelari? Ketua Komunitas Amrunner Sampit Stevani Susanto justru berbendapat ini mereka dilakukan sebagai cara menghindari kecelakaan, penjambretan, dan juga pelecehan seksual.

"Memang tidak ada aturan untuk berlari di jalan dengan melawan arus, namun itu anjuran agar tidak jadi korban kecelakaan, penjambretan, dan juga pelecehan seksual," ujar Stevani, kepada Borneonews.co.id, Selasa (3/7/2018).

Antisipasi tersebut dilakukan karena beberapa anggotanya sudah pernah mengalaminya. Bahkan beberapa waktu lalu ada pelari saat lari sejalur dengan arus lalu lintas, mereka jadi korban kecelakaan. Sehingga sangat berbahaya. Belum lagi yang mendapatkan perlakuan tidak menyenagkan dari sejumlah oknum pengendara, jadi sesuatu hal yang paling diantisipasi oleh pihaknya.

"Teman-teman juga pernah jadi pelecehan seksual, mulai dari bokong di raba hingga ada yang memeluk. Itulah yang kami khawatirkan," kata Stevani.

Dirinya mengatakan bahwa berlari melawan arus tersebut bukanlah hal yang langka. Karena di luar kota sudah ada yang menerapkan. Dan untuk waktunya, mereka memilih jam sepi pengendara, yakni sekitar pukul 05.00 WIB.

Sedangkan, pada pagi itu ada beberapa anggota pihaknya agak kesiangan melakukan lari hingga pukul 06.00 WIB lebih. Sehingga dianggap mengganggu pengendara.

"Memang pada Minggu (1/7/2018) pagi tersebut kami agak kesiangan larinya. Namun kami berlari itu sudah berdasarkan anjuran yang ada. Sudah lurus satu baris saat ada pengendara yang melintas," terang Stevani.

"Sedangkan kenapa kami memilih jalur tepi median jalan, karena kondisi trotoar di jalan kota sangat kumuh dan berbahaya. Belum lagi ada pepohonan dan lobang bekas petugas kebersiahan mengambil sampah di atas trotoar. Begitu juga di tepi jalan, kondisinya miring. Sangat berbahaya kalau dilewati, bisa membuat pelari cedera," ucap Stevani.

Sehingga dengan adanya hal itu, pihaknya juga sudah meminta maaf dan menjelaskan kepada seorang warga yang mengeluhkan adanya aktivitas mereka tersebut. Dan orang tersebut sudah memahami hal itu. Sehingga apa yang dijalankan mereka memang sudah sesuai dengan anjuran komunitas lari untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (MUHAMMAD HAMIM/B-5) 

Berita Terbaru