Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bocah 7 Tahun Penderita Hidrosefalus di Barito Timur Butuh Uluran Tangan

  • Oleh Prasojo Eko Aprianto
  • 27 November 2018 - 21:34 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Krityano Lefran alias Kris sudah menanggung derita hidrosefalus sejak umur 4,5 tahun. Hidrosefalus adalah penumpukan cairan pada rongga otak atau yang dikenal ventrikel.

Kris sapaan akrab bocah laki-laki 7 tahun ini sangat ramah. Ini terlihat dari gerakan tubuh dan senyumnya saat dikunjungi di rumahnya. Kendatipun ia tak bisa berbicara seperti anak seusianya.

Sampai saat ini Kris terbaring lemah di rumahnya di Desa Wuran Kecamatan Karusen Janang Kabupaten Barito Timur. Ia sudah lama menahan sakit yang dideritanya sehingga membuat tubuhnya kurus dan melengkung serta saat ini diketahui juga kekurangan gizi.

Dengan didampingi suaminya, Riko, Arsine, ibu Kris, mengatakan, saat ini ia hanya mengharapkan uluran tangan atau bantuan baik dari pemerintah ataupun dermawan. Karena mereka sudah tak mampu lagi membawa anaknya untuk berobat ke pukesmas maupun ke rumah sakit.

"Ekonomi keluarga saat ini emang tidak mampu lagi untuk membawa Kris ke pukesmas atau rumah sakit. Berharap uluran tangan meringankan beban biaya pengobatan," pintanya, Selasa (27/11/2018).

Arsine melanjutkan, putranya tersebut belum pernah ditangani oleh dokter secara intensif. Sebenarnya ketika lahir Kris terlihat sehat. Ia pernah sakit mata dan dibawa ke pukesmas dan kembali normal setelah mendapat perawatan.

"Namun selang sekitar 5 bulan Kris kejang-kejang badannya panas disertai muntah-muntah, kami pun segera membawa ke Puskesmas, Kris terkena step dan ganguan perut, kata perawat yang menanganinya," imbuh Riko.

Arsine melanjutkan, kejadian yang dialami Kris terus berulang. "Kami tetap berupaya membawa ke rumah sakit. Dan juga memakai obat tradisional. Namun tak kunjung sembuh. Kami terus mencoba untuk memeriksa lebih lanjut, atas saran warga kami membawa ke dokter spesialis penyakit dalam, tapi setelah didiagnosa dari dokter menyimpulkan anak kami mengalami penumpukan cairan pada vartikel atau rongga otak, sehingga kepalanya semakin besar menggangu kerja fungsi saraf di sebut hidrosefalus," ucap Arsine. (PRASOJO EKO/B-5)

Berita Terbaru