Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

PT KAI Catat Puluhan Ribu Penumpang Batalkan Tiket Kereta

  • Oleh Teras.id
  • 10 Mei 2020 - 10:50 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - PT KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat sudah hampir 40.000 penumpang yang membatalkan tiket kereta sepanjang April hingga awal Mei akibat pembatalan perjalanan kereta api guna mendukung upaya pencegahan penularan Covid-19. 

“Pada Mei saja sudah ada sekitar 12.000 pembatalan tiket, belum ditambah pembatalan tiket pada April yang jumlahnya lebih banyak. Kira-kira sudah ada hampir 40.000 tiket yang dibatalkan terhitung sejak bulan lalu,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Sabtu 9 Mei 2020.

Bagi calon penumpang yang melakukan pembatalan tiket dengan jadwal keberangkatan pada masa angkutan Lebaran akan memperoleh pengembalian secara penuh yaitu 100 persen dari harga tiket.

Pembatalan tiket dilakukan karena tidak ada lagi perjalanan kereta jarak jauh yang dilayani atau melintas di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta.

Perjalanan kereta rencananya dibatalkan hingga 31 Mei, baik tujuan ke arah barat seperti Jakarta dan Bandung, maupun ke arah timur seperti Surabaya, Malang, dan Ketapang.

“Memang ada rencana operasional kereta untuk tujuan perjalanan tertentu. Tetapi sampai sekarang belum ada keputusan dari pusat. Namun, operasional kereta tersebut sangat terbatas dengan penerapan syarat yang ketat bagi calon penumpang,” katanya.

Eko menambahkan penumpang tidak perlu melakukan pembatalan tiket dengan datang langsung ke stasiun tetapi cukup melalui aplikasi KAI Access.

“Pengembalian biaya tiket juga bisa diperoleh lebih cepat, yaitu diproses tiga hari. Sebelumnya, pengembalian tiket memakan waktu sekitar satu bulan,” katanya.

Saat ini, lanjut Eko, perjalanan kereta api yang masih dilayani di Daop 6 Yogyakarta adalah kereta komuter Prambanan Ekspres (Prameks) dan kereta angkutan barang.

“Okupansi Prameks pun sangat sedikit kurang dari 50 persen karena memang kami memastikan agar okupansi kereta maksimal 50 persen dari kapasitas sehingga penumpang tetap bisa melakukan physical distancing,” katanya.

Berita Terbaru