Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penumpang Pesawat Keluhkan Aturan Masuk Kalteng Wajib RT-PCR, Harga Lebih Mahal dari Tiket

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 19 April 2021 - 16:45 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sejumlah penumpang pesawat mengeluhkan pemberlakukan penerapan RT-PCR atau swab untuk masuk Kalteng.

Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang penumpang asal Semarang bernama Rosa. Dia mengaku kaget adanya pemberlakukan wajib negatif RT-PCR saat akan bepergian ke Pangkalan Bun.

"Jadi pemberitahuannya ini mendadak. Informasi wajib PCR dari maskapainya (Citilink), melalui pesan singkat," kata Rosa saat dikonfirmasi di Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Senin, 19 April 2021.

Rosa menceritakan, bahwa pada awalnya satu hari sebelum keberangkatan yakni pada Minggu, ia mau melakukan rapid antigen, namun tiba-tiba dapat pemberitahuan wajib PCR dari maskapai. Dia pun akhirnya mencari klinik yang menerima layanan PCR, mengingat jika hari Minggu rumah sakit banyak yang tutup.

"Biasanya untuk harga PCR yang murah itu harus nunggu 3 hari baru jadi. Kalau harga PCR pada umumnya kan bisa sampai Rp 1,2 juta lebih. Bersyukur saya dapat harga Rp 720 ribu dan satu hari jadi," ujar Rosa.

Setelah mendengar adanya wajib PCR, Rosa diminta suaminya untuk melakukan reschedule atau penjadwalan ulang penerbangan ke Ketapang, Kalimantan Barat. Namun, karena harus transit dua kali akhirnya dibatalkan dan tetap melalui Bandara Iskandar Pangkalan Bun.

"Sebenarnya cukup keberatan dan cukup kaget, mengingat biaya PCR ini bisa lebih mahal dari pada harga tiket. Seperti saya ini berangkat 2 orang biayanya seperti berangkat 5 orang," tuturnya.

Berdasarkan informasi di lapangan, penumpang datang di Bandara Iskandar Pangkalan Bun cukup sedikit. Di antaranya rute Surabaya - Pangkalan Bun dengan maskapai Nam Air jumlah penumpang hanya 9 orang dan Citilink dari Semarang - Pangkalan Bun jumlah penumpang 4 orang .(DANANG/B-11)

Berita Terbaru