Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gejala Kanker Ovarium yang Harus Diwaspadai

  • Oleh ANTARA
  • 30 Mei 2021 - 11:51 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr Pungky Mulawardhana, Sp.OG (K) menjelaskan gejala-gejala awal kanker ovarium yang harus diwaspadai agar bisa didiagnosis secara dini. "Kanker ovarium adalah silent killer karena pada stadium awal umumnya tidak terdeteksi," kata Pungky dalam webinar kesehatan, Sabtu 29 Mei 2021.

Sebanyak 70-80 persen kanker ovarium didiagonosis pada stadium lanjut di mana angka ketahanan hidupnya rendah. Bila penyakit itu diketahui sejak awal dan dilakukan terapi sedini mungkin, tingkat kesembuhan pun lebih tinggi serta ketahanan hidup lebih baik.

Gejala-gejala awal kanker ovarium tidak spesifik, tapi tetap harus diwaspadai, seperti perut terasa kembung, perut terasa sering penuh ketika makan, sering buang air kecil dan nyeri panggul kronis.

Ciri-ciri yang tidak spesifik itu kerap membuat pasien baru memeriksakan diri ketika gejala lainnya terasa pada stadium lanjut. Ketika kanker sudah melewati stadium awal, gejala yang mungkin dirasakan adalah sakit punggung, kebiasaan buang air besar yang berubah serta rasa sakit ketika berhubungan intim.

“Kanker ovarium jarang ditemukan pada stadium awal karena berkembang secara tersembunyi dan hampir tidak bergejala. Bila timbul gejala klinis, umumnya merupakan akibat dari pertumbuhan, perkembangan, serta komplikasi yang sering timbul pada tingkat stadium lanjut," jelasnya.

Dia melanjutkan, ketika keadaan sudah pada stadium yang lanjut, kanker akan sulit untuk disembuhkan. Operasi dan kemoterapi adalah penanganan yang umum dilakukan untuk kanker ovarium.

Setelah diobati, 80 persen pasien dengan kanker stadium 2-4 rentan mengalami kekambuhan atau rekurensi sebagian besar pada dua tahun pertama. Setelah lima tahun monitoring berkala, bila tidak ada keluhan pasien tak perlu memeriksakan diri lagi. Maka, fokus saat ini adalah deteksi, diagnosis serta terapi dini.

"Pada kanker ovarium stadium awal, di mana penyakit ini masih terbatas di ovarium, penanganan dan pengobatan memiliki kemungkinan besar untuk berhasil."

Sayangnya, operasi masih jadi momok untuk sebagian masyarakat sehingga orang-orang enggan memeriksakan diri karena khawatir harus melewati pengobatan tersebut. Ada kecenderungan orang-orang baru pergi ke dokter bila keluhan yang dirasakan betul-betul terasa nyeri

. "Kalau tidak nyeri hebat, tendensinya tidak ke dokter," kata dia. Untuk perempuan yang sudah aktif secara seksual, pemeriksaan bisa dilakukan dengan USG transvaginal, pencitraan menggunakan gelombang suara yang dipancarkan lewat vagina untuk memeriksa organ reproduksi.

Berita Terbaru