Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Rencana Pemulangan Eks Gafatar Tanggal 20 Februari Gagal

  • 20 Februari 2016 - 13:52 WIB

Nasib eks anggota Gafatar di penampungan Asrama Balai Latihan Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Palangka Raya masih belum jelas. Pemerintah yang sebelumnya merencanakan keputusan dipulangkan atau dibina akan diketahui pada hari ini, 20 Februari 2016, juga belum ada kejelasan.

Kepala Kesbangpolinmas Kota Palangka Raya Januminro saat dihubungi Borneonews mengatakan belum ada keputusan tetap. "Sampai dengan hari ini belum jelas," kata Januminro, Sabtu (20/2/2016).

Dia menuturkan, pihaknya masih akan menggelar rapat di tingkat provinsi. "Harus dirapatkan kembali di tingkat provinsi. Rencananya rapat digelar hari Senin (22/2/2016) pukul 13.00 WIB di kantor gubernur," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, eks anggota Gafatar ditampung di dinas itu sejak Selasa (9/2/2016). Mereka dievakuasi dari area perkebunan Jalan Pramuka, Tjilik Riwut Km 16. Namun sebagian juga berasal dari perkotaan.

Totalnya ada 343 jiwa dari 78 kepala keluarga (KK). Rinciannya adalah untuk mereka yang tinggal di Jalan Pramuka, Tjilik Riwut Km 16, terdiri dari kelompok tani Kejar Kedaulatan Pangan dengan jumlah 105 jiwa dari 27 KK.

Kemudian Barigas Tata Usanang sebanyak 127 jiwa dari 27 KK. Lalu, Berkah Mandiri Gemilang dengan jumlah 65 jiwa dari 15 KK.

Satu kelompok tani sisanya adalah dari Besuh Raya dengan jumlah 43 jiwa dari 9 KK. Kelompok tani ini yang tinggal diperkotaan.

Lutfi Candra, eks anggota Gafatar dari kelompok tani Barigas Tata Usanang yang ditunjuk untuk mengkoordinatori di tempat penampungan mengatakan belum mendapat informasi tanggal kepastian pemulangan mereka ke daerah asal.

Sama halnya yang disampaikan Mariadi, eks anggota Gafatar dari Kelompok Tani Barigas Tata Usanang. 

"Belum tahu. Tinggal ngikutin pemerintah aja. Kalau dipulangkan, ya apa boleh buat. Maunya sih nggak dipulangkan. Di kampung asal cuma ada ibu," kata Mariadi, asal Klaten, Jawa Tengah. (BUDI YULIANTO/m)

Berita Terbaru