Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pembangunan Jembatan Cukai Tunggu Kabar dari Provinsi

  • 23 Februari 2016 - 21:26 WIB

PEMBANGUNAN jem'batan cukai dipasti'kan tahun ini terlak'sa'na, namun hingga ki'ni Pemkab Pulang Pisau masih menunggu koordinasi dengan provinsi kapan dimu'lai'nya proyek itu.

Sekda Pulpis yang juga Plt Kepala Dinas PU mengatakan perencanaan pembangunan jembatan sudah dibuat, se'men'tara untuk pekerjaannya akan dilakukan pemerintah pro'vinsi. Dia mengatakan ben'tuk jembatan nanti tidak' banyak berubah dari asli'nya'.

'Semua masih tetap menye'rupai gambar semula, kemu'ng'kinan yang berubah adalah bahan jembatan yang berganti menggunakan beton,' te'rangnya.

Kabid Bina Marga Pada Di'nas PU Pulang Pisau, Hargatin' mengaku jika sejak tahun lalu dia sudah selesai membu'at denah dan perencanaan bentuk jembatan.

'Kesepakatan pemerintah' daerah dengan provinsi meng'hasilkan kerja sama. Dimana Pulang Pisau membuat' perencanaannya dan saat itu kita taksir biayanya Rp8,7 miliar melalui dana APBD provinsi.

Apakah pengerjaan'nya sekali jalan tahun ini atau bertahap kita masih menunggu kabar dari provinsi, tapi da'lam waktu dekat akan se'gera kita koordinasikan lagi,' tuturnya.

Dia meminta ma'syarakat besabar setelah jembatan ini ditutup. Dia meminta masyarakat bisa memakai jalan alternative jika ingin menuju ke kota, karena jembatan itu akan ditutup sampai selesai diperbaikan.

Dia memastikan luas dan bentuk jembatan masih seper'ti saat ini. Sebab jika dilakukan pembebasan lahan lagi tentu akan memakan waktu dan dana yang tidak sedikit.

'Masyarakat di sana betul ber'harap jika jembatan itu bisa berfungsi lagi dan secara' history jembatan masih tetap seperti yang lama , karena bagaimana pun juga jembat'an' ini punya cerita dan identitas yang kuat untuk daerah, bahkan menjadi ikon wilayah cukai Kelurahan Bereng sehingga tidak mungkin bentuknya diubah.'

'Kalau untuk bahan diganti karena untuk mencari bahan yang persis seperti yang se'be'lumnya yakni kayu ulin sudah sangat sulit,' terangnya'. (B-6)

Berita Terbaru