Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Alasan Psikologis di Balik Ketertarikan Publik pada "Influencer"

  • Oleh ANTARA
  • 23 Februari 2023 - 12:40 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Di era digital, seperti sekarang ini, kata influencer sudah tak asing lagi di telinga masyarakat, khususnya para generasi muda.

Influencer sendiri adalah figur dalam media sosial yang memiliki jumlah pengikut signifikan, dan hal yang mereka sampaikan dapat mempengaruhi perilaku pengikutnya.

Menurut Psikolog Klinis dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto, alasan masyarakat, terutama anak muda, menyukai, hingga mengikuti seorang influencer, karena dianggap memiliki citra yang baik.

“Berdasarkan social learning theory dari salah satu tokoh psikologi, yaitu Bandura (1977), dijelaskan bahwa salah satu cara individu dalam membentuk sikap dan perilaku mereka adalah dari melakukan modeling terhadap orang-orang yang dianggap sebagai role model,” ucap Kasandra saat dihubungi ANTARA.

Modeling yang dimaksud ialah mengikuti perilaku yang diobservasi menjadi bagian dari dirinya. Dalam hal ini, influencers merupakan seseorang yang cenderung memiliki citra yang baik di mata pengikutnya. Hal ini yang membuat masyarakat, terutama anak muda, menganggap perilaku yang dimiliki oleh role model tersebut patut untuk ditiru.


Seiring dengan berkembangnya zaman, kini media sosial pun bukan lagi hanya bermanfaat sebagai media berkomunikasi, namun juga digunakan untuk beriklan atau berjualan.

Para influencer pun kini banyak yang mengunggah konten tentang review sebuah produk. Tak jarang, para pengikut pun mudah percaya dan turut membeli produk yang dipromosikan oleh influencer.

Lebih dalam, terdapat banyak faktor mengapa masyarakat cenderung mengikuti atau membeli hal-hal yang disarankan oleh influencer yang mereka ikuti.

Ketika masyarakat mengagumi influencer yang mereka ikuti, maka akan mudah bagi para pengikut untuk percaya dengan produk yang dipasarkan.

“Secara psikologis, fenomena influencer dapat dijelaskan dengan teori halo effectHalo effect dijelaskan sebagai tendensi untuk memberikan kesan positif pada individu lain yang dianggap baik atau menarik secara visual.

Influencer yang kita ikuti di media sosial cenderung menjadi orang yang kita kagumi, cita-citakan, dan mereka adalah orang-orang yang pada umumnya memiliki kesan positif bagi kita. Ketika Influencer tersebut mempromosikan suatu barang, mudah bagi para pengikut untuk mempercayai pendapat influencer tentang produk ini, terlepas dari tingkat pengalaman influencer, maupun kualitas dari produk tersebut.

Berita Terbaru