BORNEONEWS, Sampit - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengusulkan pembangunan menara telekomunikasi atau BTS (Base Transceiver Station) untuk 35 titik blankspot dan lemah sinyal. 

"Kami sedang melakukan pengusulan pelayanan Internet berbasis 4G di beberapa wilayah yang memang dianggap blank spot dan sinyal lemah," kata Kepala Diskominfo Kotim Marjuki, Senin, 29 April 2024.

Perlu dilakukan penguatan kapasitas pada aplikasi signal di wilayah lemah sinyal. Sehingga pihaknya mengusulkan 4 desa kepada Direktorat Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk dilakukan klarifikasi. 

Beberapa wilayah yang pihaknya usalkan yaitu Desa Rawa Sari Kecamatan Pulau Hanaut, Desa Ganepo Kecamatan Seranau, Desa Tumbang Kania Kecamatan Bukit Santuai, dan Desa Biru Maju Kecamatan Telawang. 

"4 kepala desa dari desa tersebut menjadi sampel dan nanti zoom meeting langsung. Harapan kita ada klarifikasi dari Direktorat Telekomunikasi Kementerian Kominfo sehingga daerah yang dianggap blankspot bisa direalisasikan pembangunan BTS dan penguatan layanan Internet," ujarnya. 

Pihaknya juga mengusulkan melalui Badan Aksesbilitas Telekomunikasi Indonesia (Bakti) untuk 31 titik meliputi sektor pendidikan, kesehatan, keamanan dan kegamaan.

"31 lokasi ini kita akan segera lakukan cek lapangana bersama Bakti apakah betul-betul blank spot atau lemah sinyal. Akan kita evaluasi sesuai program Bakti tahun 2024 sudah memprogramkan pembangunan kembali beberapa BTS di wilayah yang memang dianggap blankspot," imbuhnya.