Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Maskot Pemkot Palangka Raya Dilombakan

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 17 Juli 2016 - 14:50 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Hingga saat ini pemerintah kota (Pemkot) Palangka Raya belum memiliki maskot. Padahal Kota Palangka Raya sudah berulang tahun ke-59 pada 17 Juli 2016 hari ini, sementara Pemkot-nya berulang tahun ke-51 pada 17 Juni 2016.

Beberapa kali Walikota Riban Satia mengungkapkan keinginannya, belum kunjung ada respon jajarannya. Namun jelang upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) Kota yang dilangsungkan besok, Senin (18/7/2016), sudah ada calon maskot plus desainnya, yaitu tanaman kantung semar atau Katupat Kameloh.

Itu karena desain Maskot tersebut dilombakan sejak sebulan yang lalu  dan pemenangnya sudah ada. Pelaksana lomba desain maskot dipercayakan kepada lembaga GB2MU. Tema yang dipilih dalam lomba desain adalah 'Palangka Raya Kota Pendidikan, Jasa, dan Wisata yang Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan'.

Tujuh finalis diminta memprentasikan desain karyanya untuk menjelaskan arti dan filosofinya di hadapan lima tim juri di rumah Betang Tingang Nganderang Jl DI Panjaitan, Sabtu (16/7/2016) dari pagi hingga sore. Dari tujuh finalis akan dijaring lima orang dan kemudian dipilih satu pemenang utama yang nantinya bisa memeroleh hak paten.

'Kami sudah satu bulan promosi termasuk di media sosial. Ada total 65 pendaftar. Namun kita verifikasi, banyak yang tidak masuk kriteria karena melenceng dari tema. Tinggallah 27 orang, diverifikasi lagi oleh tim juri tinggallah tujuh orang yang presentasi,' ungkap Ketua Panitia, Lukas, kepada Borneonews.

Walikota Palangka Raya Riban Satia mengaku sudah lama ia mengemukakan ide, bahkan melalui sayembara. Namun belum menemukan realisasi maskot yang diidamkan. Baru sekarang greget itu membuahkan hasil. Ide Riban pula yang menentukan agar maskot ikonik ini berupa kantong semar.

 'Dari dulu saya sudah ada upaya untuk menciptakan maskot, disayembarakan pula, tapi belum membuahkan hasil. Terkait tanaman ini, memang endemik di Kalimantan. Namun jenisnya kan berbeda-beda tiap wilayah atau pulau. Ke depan adalah bagaimana masyarakat kita melestarikan tanaman ini paling tidak ada satu di rumahnya,' kata Riban. (ROZIKIN/m)

Berita Terbaru