Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pulang Pisau Potensial Produksi Singkong dan Ubi Jalar

  • Oleh James Donny
  • 28 Juli 2016 - 13:31 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Selain padi, wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, potensial produk hasil pangan seperti singkong dan ubi jalar. Namun seiring banyaknya peluang usaha lain di bidang pertanian dan perkebunan, minat masyarakat menanam jenis pangan tersebut mulai merosot. Pemerintah daerah melalui dinas terkait harus ikut menumbuhkan kembali kejayaan produksi tanaman singkong dan jenis tanaman lain selain padi untuk mendongkrak ekonomi petani di Pulpis.

"Pasar untuk singkong dan ubi jalar saat ini sangat bagus. Bahkan jika digarap serius mampu jadi ekonomi utama keluarga. Kemarin ada utusan beberapa pabrik tepung dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan ke Pulpis mencari pasokan singkong jenis kristal. Itu permintaan banyak dan harga bagus, jadi peluang besar," kata Wakil Ketua I DPRD Pulang Pisau, Ahmad Fadli Rahman, Kamis (28/7/2016).

Kedatangan pihak pabrik ke Pulang Pisau disampaikan politisi PDI Perjuangan itu, ini bukan tanpa alasan. Puluhan tahun silam mereka pernah memasok ratusan ton dari arah Desa Tahai, Kanamit kecamatan Maliku Pulang Pisau, sehingga mengira lokasi tersebut masih aktif menanam singkong.

"Saat ini kata petani yang di sana, lahannya kurang subur. Entah karena pengaruh kondisi tanah atau air di sekitar lahan. Pastinya jika masalah ini tidak segera dibantu, petani yang mula-mula menaroh minat besar untuk tanam singkong jadi kendur," kata Wakil Ketua I DPRD Pulang Pisau, Ahmad Fadli Rahman. 

Pemerintah Daerah Pulpis menurut Wakil Ketua I DPRD Pulang Pisau, Ahmad Fadli Rahman, bisa saja menurunkan tim dan mengkaji mana-mana lahan yang potensial untuk lokasi singkong, ubi jalar atau bahkan nenas. Kemudian dibuat juga konsep tata cara bertani atau menggarap lahan yang benar. 

"Nah, kalau petaninya banyak yang menggarap. Produksi juga sudah bagus tentu akan bermuara pada sektor pengolahan, masalah ini baru disikapi lagi semisal mendorong berdirinya pabrik atau pengolahan yang menampung produksi petani kita," ujar Wakil Ketua I DPRD Pulang Pisau, Ahmad Fadli Rahman. (DY/N).

Berita Terbaru