BORNEONEWS, Sampit - Ketua Komisi II DPRD Kotim Abdul Kadir bersyukur harga getah karet di tingkat petani belakangan ini semakin membaik. Dalam dua pekan terakhir harga karet meningkat menjadi Rp9 ribu hingga 3p10 ribu per kilogram, naik dibandingkan sebelumnya dikisaran Rp5 ribu hingga Rp6 ribu per kg.

"Karena dengan harga karet sebelumnya itu kami nilai tidak wajar. Para petani karet tidak menikmati hasil kerjanya, tetapi habis untuk bisa perawatan maupun upah sadap," kata dia, Senin (30/1/2017). 

Kadir berharap membaiknya harga karet berdampak terhadap perekonomian petani karet di daerah ini. Sehingga mereka bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari maupun biaya anak sekolah. 

"Masyarakat kita masih banyak yang mengandalkan pendapatan dari hasil kebun karet. Selama harga karet anjlok, mereka terpuruk. Mudah-mudahan membaiknya harga karet ini bertahan lama dan terus mengalami peningkatan," ujar dia. 

Politisi Partai Golkar itu berharap badan usaha milik daerah (BUMD) yang akan dibentuk Pemkab Kotim nantinya bisa memfasilitasi hasil perkebunan karet masyarakat. Dengan menggandeng investor yang bersedia membangun pabrik karet di Kotim. 

"Memang idealnya Kotim yang memiliki potensi komoditi karet luas, dibangun pabrik karet. Sehingga nantinya harga karet lebih kompetitif," ucap dia. (MUHAMMAD RIFQI/B-11)