Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Petani Kobar Awalnya Tanam Kopi Liberika untuk Konsumsi Sendiri

  • Oleh Nazir Amin
  • 02 Agustus 2017 - 15:32 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Awalnya hanya ingin menanam kopi untuk dikosumsi sendiri, Jamingan (58), tidak menyangka itu sejenis kopi Liberika dari Alberia, Afrika Barat. Kopi liberica juga dikenal dengan nama Kopi Nangka. karena aromanya mirip dengan semerbak buah nangka matang. Karena tanaman kopi liberika adalah spesies tanaman kopi yang bandel dan mudah dibudidayakan, mesti tingkat produktivitasnya lebih rendah dan hanya ada di daerah Sumatera dan Jambi.

"Saya menanam kopi hanya sekedar untuk dikosumsi sendiri dan selebihnya saya jual ke warung-warung dalam bentuk biji yang sudah saya goreng itu seharga Rp10 ribu per kilogram," ungkap Jamingan, warga Desa Kumpai Batu Atas, Jalan Sutomo Rt.1 Rw.2, Rabu (2/8/2017), yang sehari-hari bekerja sebagai petani pekerja sawit.

Karena tingkat produktivitasnya sangat rendah, kopi liberica sedikit lebih mahal dari kopi robusta/arabica lainnya. Kopi liberika bisa mencapai Rp35 ribu per kg. Bandingkan dengan kopi robusta hanya Rp18 ribu-Rp28 ribu per kg.

Jamingan merasa tidak ada tempat lain lagi untuk menjual kopi hasil panennya, selain ke warung-warung terdekat. Hayrianto, brewers asal Pontianak, Kalimantan Barat, menyemangati  Jamingan yang disapanya sebagai Pak De.

"Bagi saya yang kebetulan bekerja setiap hari di kedai kopi tahu betul seharusnya kopi Pak De bisa lebih bernilai. Apalagi kopi liberika sudah jarang. Makanya sesekali saya datang kalau panen untuk beli kopinya dengan harga sedikit lebih tinggi dibanding pembeli lainnya dan sedikit tukar cerita tentang kopi" ungkap Hayrianto. (Andre/*/N).

 

Berita Terbaru