Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jurus Menggerakkan Industri Otomotif Lewat Modifikasi

  • Oleh ANTARA
  • 15 Oktober 2020 - 05:20 WIB

BORNEONEWS, Jakarta  - Otomotif adalah salah satu industri yang terpukul dampak pandemi COVID-19.

Hal itu tercermin dari data penjualan mobil Januari-Agustus 2020 sebanyak 323 ribu unit, cuma setengah dari pencapaian periode yang sama tahun lalu yang mencapai 661 ribu unit.

Meski dalam tiga bulan pertama 2020 penjualan berjalan sesuai rencana, namun pukulan pandemi langsung terasa pada April 2020. Jika Maret 2020 terjual 76 ribu unit mobil, maka pada April hanya 7 ribuan unit saja.

Hal itu memaksa Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memangkas target semula, dari 1,1 juta unit menjadi 600 ribu unit hingga tutup tahun 2020 yang hanya menyisakan kurang dari tiga bulan lagi.

Industri otomotif tidak berjalan sendirian. Dalam ekosistem mereka terdapat rantai pasok yang melibatkan industri lain, misalnya logam, karet, kaca, plastik dan bahan baku lain untuk komponen.


Hal itu belum termasuk keterlibatan industri teknologi untuk mesin, keamanan, hiburan, dan perangkat lainnya.

Di lapisan selanjutnya, ada industri komponen dari slow moving hingga fast moving, kemudian aftermarket dan aksesori.

Jika industri bahan baku berkaitan langsung dengan jumlah mobil yang diproduksi, maka industri aftermarket dan aksesori masih bisa berharap dari kendaraan yang ada di garasi konsumen atau yang kini beredar di jalanan.

Industri aftermarket dan aksesori dalam lingkup modifikasi itulah yang setidaknya diharapkan dapat mendorong geliat otomotif dan menjadi jurus untuk menggerakkan industri ini dalam masa pandemi.

Modifikasi merupakan hobi yang tidak mengenal batasan usia, dengan tren yang terus bermunculan yang diaplikasikan ke dalam berbagai aliran, sebut saja retro, street racing, JDM, hotrod, dan lain sebagainya.

Berita Terbaru