Laporan: HENDI NURFALAH (Lamandau)

PASANGAN Sugiran dan Surati adalah pedagang pakaian di kawasan Pasar Saik (sayur dan ikan), Jalan Niaga, Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Ia menyebutkan tentang anak keempatnya dari lima bersaudara,  Siti Lestari, bahwa setelah lulus dari SDN 3 Nanga Bulik, melanjutkan sekolah dan diasuh oleh neneknya di Demak, Jawa Tengah.

Lalu pada 2010 Siti kuliah di Jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan tinggal indekos di dekat kampusnya, Solo, Jawa Tengah. Jika sedang tidak kuliah, Siti lebih sering berlibur ke Demak. Terakhir pulang ke Lamandau, yaitu pada libur panjang lebaran 2014.

Pada 16 Februar 2016, Surati belanja barang dagangan ke Jakarta. Sang ibu ini berniat menemui Siti di Demak, namun anaknya itu tak bisa dihubungi. ''Maka istri saya langsung ke Solo, dan mendapati Siti tidak lagi berada di kosan semula. Di sinilah mulai ada kejanggalan," kata Sugiran.

Setelah sampai tiga hari mencari-cari tahu di Solo, Surati menemukan tempat yang pernah ditinggali Siti bersama seorang lelaki. Bekas tetangga di situ juga bercerita bahwa Siti merupkan istri ketiga dari pria yang diduga kuat sebagai Bahrun Naim.

Sugiran mengaku tak kenal jauh dengan Bahrun Naim. Ia hanya pernah sekali bertemu saat pulang ke Demak pada 2014. "Ketika itu dia mengaku hanya teman Siti," katanya.

Hilangnya Siti menimbulkan penderitaan fisik dan psikis. Suratin sering sakit-sakitan dan Sugiran sempat dirawat karena penyakit kanker.

"Cepet pulang Nduk (Nak), pulang," ucap Sugiran penuh harap. (B-1)