Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BPOM Kobar Cek Pangan Jelang Nataru hingga Temukan Produk Tak Layak Konsumsi

  • Oleh Nurita Fitriyastuti
  • 22 Desember 2023 - 21:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bersama lintas sektor lainnya melakukan intensifikasi pengawasan pangan menjelang perayaan Natal 2023 dan tahun baru 2024.

Bersama Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kobar, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kobar, BNN Kobar, Polres Kobar melaksakan inspeksi mendalam di 34 sarana termasuk pergudangan, ritel, pasar tradisional, dan pasar modern.

Kepala Loka BPOM Kobar Chatulis Indra Jaya mengatakan, intensifikasi pengawasan pangan tersebut untuk memastikan pangan olahan yang diedarkan layak konsumsi, tidak kadaluwarsa dan rusak karena banyaknya permintaan konsumen menjelang perayaan Nataru.

"Ada beberapa temuan di wilayah kerja BPOM Kobar sebagian besar memang pangan rusak dan kadaluwarsa, ada juga beberapa pangan yang kita temukan tidak ada izin edarnya," ujarnya Jumat, 22 Desember 2023.

Pengawasan pangan hingga pekan ketiga Desember ditemukan sebanyak 100 item dengan 1031 pieces tak layak konsumsi, yang mana total ekonomi Rp. 8.119.500.000.

Kemudian, barang temuan yang tak layak konsumsi tersebut langsung dipisahkan yang setelahnya diretur kembali ataupun dimusnahkan dan pelaku usaha menandatangani surat pernyataan untuk tidak menjual pangan yang rusak dan kadaluwarsa.

Untuk itu, Loka BPOM Kobar menghimbau kepada pelaku usaha ritel pangan untuk selalu mengawasi dan memeriksa produk pangan dengan rutin mengecek tanggak serta kemasan pangan yang akan perdagangkan.

"Mengingatkan untuk Cek KLIK yaitu cek kemasan, label, izin edar, dan kadaluwarsa sebelum di edarkan ke masyarakat," imbaunya.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat sebelum mengosumsi pangan baiknya dicek terlebih dahulu mulai dari tanggal kadaluwarsa, kemasan produk untuk memastikan keamanannya. (NURITA/H)

Berita Terbaru