Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harga Beras Lampaui HET, Akademisi UPR Bilang Begini

  • Oleh Marini
  • 28 Februari 2024 - 20:45 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Saat ini harga beras sedang menjadi trending pembahasan nasional. Harga beras tertinggi mencapai Rp18.000 per kg. Kondisi ini sudah melenceng jauh dari Peraturan Badan Pangan Nasional No 7 Tahun 2023, Harga Eceran Tertinggi (HET) beras Rp. 14.400. 

Menanggapi hal tersebut, akademisi dari Universitas Palangka Raya (UPR) yang juga Peneliti Institute For Economic Research and Training (INTEREST), Suherman mengatakan, penyebab kenaikan harga pangan di Indonesia bisa diliat dari dua sisi, yakni internal maupun eksternal.

"Beberapa faktor internal itu misalnya fenomena perubahan iklim, infrastruktur pendukung pertanian kurang memadai , kualitas dan produktivitas pangan yang rendah serta gangguan pada rantai pasok (supply chain)," katanya, Rabu, 28 Februari 2024

Sepanjang 2023, imbuh dia, juga bisa lihat fenomena perubahan iklim yang menyebabkan para petani tidak bisa memaksimalkan produksi padinya di sawah, jadi faktor ini juga tidak bisa abaikan. 

Belum lagi rantai distribusi pangan masih jadi masalah juga, kadang ada yang melakukan penimbunan sehingga menyebabkan kelangkaan. 

Beberapa faktor eksternal juga seperti konflik politik yang berlangsung di negara-negara produsen pangan, terjadi krisis energi global, dan juga perubahan nilai tukar yang fluktuatif. 

"Di luar itu kita tidak bisa mengesampingkan juga faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen, seperti spekulasi, ketakutan, dan kepanikan," bebernya.

Menurutnya, kenaikan harga bisa jadi karena meningkatnya permintaan dan pengeluaran masyarakat, serta adanya potensi konflik dan ketidakstabilan politik pasca Pemilihan Umum 2024.

Selain itu, bisa kita anggap bahwa tradisi menjelang Ramadhan juga turut berpengaruh terhadap harga pangan, karena biasanya permintaan akan bahan pangan utama kayak beras, telur, daging, dan minyak goreng, akan mengalami peningkatan seiring dengan persiapan masyarakat menyambut bulan Ramadan. 

"Hal itu tentunya bisa menyebabkan kelangkaan dan keterbatasan pasokan, sehingga harga menjadi naik. Tapi perlu dilakukan riset yang komprehensif untuk memastikan akar masalah dari kenaikan harga ini," jelasnya.

Berita Terbaru