Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dislutkan Pengawasan Perairan Seruyan Masih Lemah

  • Oleh Parnen
  • 21 September 2016 - 12:28 WIB

BORNEONEWS, Seruyan - Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kabupaten Seruyan mengaku, tingkat pengawasan dan pemantauan terhadap kawasan perairan Seruyan masih lemah. Kendala yang dihadapi di lapangan, minimnya peralatan atau sarana yang bisa dipergunakan untuk pelaksanaan kegiatan pengawasan.

"Memang untuk pengawasan menyangkut aktivitas nelayan di perairan Seruyan ini masih kurang. Kondisi ini disebabkan karena masih minimnya peralatan yang kita miliki," kata Kepala Dislutkan Kabupaten Seruyan, Priyo Widagdo kepada Borneonews, Rabu (21/9/2016).

Adapun contoh sarana peralatan penunjang untuk kegiatan pengawasan perairan itu, salah satunya berupa sarana transportasi sungai seperti speed boat untuk menunjang kegiatan. Selain itu, kendala lain yakni belum dimilikinya satuan tugas pengawasan tersendiri bentukan untuk untuk pengawasan perairan itu.

"Jika peralatan penunjang itu kita miliki, maka pengawasan bisa kita lakukan secara maksimal,' ujar Priyo.

Menurut dia, dengan dimilikinya peralatan yang dimaksud dinilainya tentu akan sangat memudahkan zona pengawasan oleh dinas yang tidak hanya berada di wilayah laut saja, melainkan juga mencakup perairan skala kecil (sungai) yang tersebar diseluruh kecamatan.

"Area pengawasan perairan laut yang menjadi kewenangan kabupaten berjarak antara satu hingga lima mil dari bibir pantai. Sedangkan, kalau untuk jarak enam sampai dibawah 13 mil merupakan otoritas kewenangan dari pihak provinsi,' jelas Priyo.

Priyo menambahkan, salah satu akibat minimnya pengawasan dan pemantauan terhadap jalannya aktivitas nelayan, tak jarang para nelayan pesisir Kuala Pembuang sering dihadapi pada satu permasalahan. Yakni, kawasan perairan yang biasa sering mereka jadikan sebagai area lokasi tangkapan ikan mereka sering dijadikan oleh para nelayan luar daerah yang melakukan aktivitas penangkapan dengan mempergunakan alat tangkap modern. 

Sementara nelayan lokal sampai saat ini masih mempergunakan alat tangkap tradisional. Sehingga para nelayan  setempat seringkali mengaku merasa dirugikan akibat minimnya hasil tangkapan ikan yang mereka peroleh. (PARNEN/N).

Berita Terbaru