BORNEONEWS, Jakarta - KH Hasyim Muzadi (72), meninggal dunia, Kamis (16/3/2017) pagi, pukul 06.40 WIB, di kediamani di Malang, Jawa Timur. Rencananya, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama )PBNU) itu, akan dibawa ke Jakarta, untuk dikebumikan di Depok, Jawa Barat. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof Mahfud MD, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melalui Twitter, mengumumkan berita duka itu.

"Pukul 06.00 WIB tadi beliau wafat dan akan diterbangkan ke (Pesantren milik almarhum) Al Hikam, Depok. Dikebumikan di sana," ujar Mahfud.

"Telah wafat KH. Hasyim Muzadi pagi ini. Mari doakan almarhum diampuni kesalahannya, diterima amal baiknya, berada di sisiNya. Al-faatihah..," ujar Lukman, Kamis (16/3/2017).

KH Hasyim Muzadi lahir pada 8 Agustus 1944. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu, wafat setelah menjalani perawatan intensif di RS Lavalette, Malang, Jawa Timur. Ia kemudian memilih masa pemulihan di kediamannya, sampai ajal menjemput. Presiden Joko Widodo sempat menjenguknya dalam perawatan, dan mendoakan kesembuhannya.

Suasana duka menyelimuti kepergian KH Hasyim Muzadi. Keluarga dan santri berkumpul di kediaman Hasyim Muzadi di Malang, Jawa Timur. Ayat suci Alquran terus dilantunkan para pelayat yang datang ke rumah duka.

Sambil menahan isak tangis, menantu Hasyim Muzadi, Arif Zamhari mengatakan tokoh Nahdlatul Ulama itu wafat pukul 06.40 WIB pada usia 72 tahun. Ia menceritakan, jenazah Hasyim Muzadi akan diterbangkan dari kediamannya di kompleks Ponpes Al-Hikam, Jalan Cengger Ayam, Kota Malang, ke Depok.

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menginstruksikan kepada seluruh komunitas NU untuk menggelar salat gaib bagi mendiang KH Hasyim Muzadi. Ketua PWNU Jatim KH Mutawakil Allallah, meminta seluruh komunitas NU untuk ikut mendoakan, memohon untuk kebaikan beliau mendapatkan khusnul khatimah, amal ibadahnya dilipatgandakan dan diampuni dosa-dosanya. (Dari Berbagai Sumber/*/N).