Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gas Rumah Kaca Jadi Penyebab Meningkatnya Suhu Udara di Kobar

  • Oleh Wahyu Krida
  • 21 Agustus 2017 - 09:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan salah satu faktor yang membuat dampak pemanasan global bisa dirasakan hingga wilayah lokal. Peningkatan gas-gas emisi seperti karbondioksida (CO2) akibat meningkatnya lahan industri, kendaraan bermotor hingga kepadatan penduduk membuat suhu udara di suatu lingkungan terus meningkat seperti yang terjadi di wilayah Kotawaringin Barat (Kobar).

Menurut Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Iskandar Pangkalan Bun Ria Rosanti, faktor GRK yang terjadi di berbagai wilayah saat ini, salah satunya Kabupaten Kobar disebabkan oleh berubahnya fungsi hutan.

"Karena aat ini sebagian besar wilayah hutan tersebut beralih fungsi menjadi perkebunan serta permukiman. Terlebih lagi dalam perubahan fungsi ini dilakukan dengan cara pembakaran hutan yang mengakibatkan perubahan kondisi ekosistem serta peningkatan emisi yang meningkatkan suhu udara," jelasnya, Senin (21/8/2017).

Padahal, lanjutnya, wilayah Kobar merupakan wilayah yang sebagian besar datarannya merupakan kawasan hutan alam tropis. "Hutan ini pada umumnya berfungsi sebagai pengatur ekosistem dan menjadi penyerap karbon serta penghasil oksigen yang cukup besar," jelasnya.

Akibat berubahnya fungsi hutan hingga menyebabkan GRK, berdasarkan hasil pengamatan suhu rata-rata Stasiun Meterologi Kobar memperlihatkan adanya kenaikan 0,3 oC di wilayah Kobar selama 30 tahun terakhir dan diprediksikan akan terus meningkat.

"Selain itu suhu maksimum rata-rata di wilayah kobar juga terpantau meningkat hampir mendekati 34 oC dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Bahkan antara tahun 2015 dan 2016 terjadi peningkatan suhu maksimum tahunan mencapai 1,8 oC dimana rata-rata suhu maksimum tahun 2015 sebesar 33,8 oC naik menjadi 35,6 oC di tahun 2016," jelasnya. (WAHYU KRIDA/B-2)

Berita Terbaru