Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harga Kelapa Dalam Tua Masih Rendah, Petani Menjerit

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 10 April 2018 - 01:00 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Harga kelapa dalam masih rendah. Bahkan hanya Rp900 per biji. Ini membuat petani kelapa di daerah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), baik itu di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Pulau Hanaut, maupun Teluk Sampit, menjerit.

Sejauh ini belum diketahui penyebab rendahnya harga kelapa tua. Namun, sejumlah pengepul beralasan bahwa penurunan harga terjadi akibat permintaan dari luar daerah mulai berkurang. Selain itu, harga kelapa di luar daerah juga sedang turun.

"Katanya sih permintaan buah kelapa tua di luar daerah sudah mulai berkurang. Makanya harganya sampai Rp900 per biji," tutur Japar, petani kelapa di Desa Basawang, Kecamatan Teluk Sampit, Senin (9/4/2018). 

Harga kelapa Rp900 per biji sebenarnya sudah mengalami kenaikan. Beberapa pekan lalu harganya bahkan sempat menyentuh angka Rp600 per biji.

"Harga normalnya Rp1.500 hingga Rp1.800 per biji. Namun sudah hampir dua bulan ini harga kelapa tidak mencapai Rp1.000," lanjut Japar. 

Meski harga kelapa masih rendah, petani terpaksa tetap menjual hasil panen mereka. Sebab bila dibiarkan, kelapa bisa membusuk. 

"Sementara ini yang terpenting adalah masih ada untung, jadi tetap saja ada warga yang menjual," kata Japar. 

Ia berharap, rendahnya harga kelapa menjadi perhatian Pemkab Kotim. Sehingga bisa mencari penyebab demi menemukan solusi yang tepat. Dengan begitu, petani kelapa tidak lagi menjerit akibat rendah harga jual. (MUHAMMAD HAMIM/B-3)

Berita Terbaru