Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Lamandau akan Inventarisasi Tanah Bengkok

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 02 Oktober 2018 - 16:50 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Bupati Lamandau H Hendra Lesmana memastikan pihaknya akan menginventarisasi Tanah Kas Desa (TKD) atau umum disebut tanah bengkok milik desa sebagai langkah awal melihat potensi pengembangan ekonomi desa. 

Hal itu disampaikan Bupati pada saat memimpin rapat koordinasi (rakor) yang dihadiri seluruh kepala SOPD dan para Camat se-Kabupaten Lamandau, Selasa (2/10/2018).

"Saya ingin dalam seratus hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Lamandau ini kita dapat menginventarisasi TKD (Tanah Kas Desa) secara menyeluruh. Tujuannya, kita ingin tahu persis apakah desa memiliki TKD atau tidak, termasuk apakah TKD-nya itu sudah berkontribusi terhadap pendapat asli desa atau belum," kata dia. 

Jika desa memiliki TKD tapi tidak produktif dalam arti hanya menjadi lahan tidur (tidak digarap), kata dia, maka pemkab akan membantu untuk mengelola. Caranya, dengan ditanami berbagai komoditas unggulan yang betul-betul memiliki nilai ekonomi dan disesuaikan dengan karakter wilayahnya masing-masing. 

Pengelolaannya pun langsung oleh desa melalui BumDes (Badan Usaha Milik Desa). 

"Contoh nyata, seperti yang diterapkan di desa Eks Trans SP 6 Kecamatan Sematu Jaya. Di sana sudah ada TKD yang dikelola oleh desa," terangnya.

Polanya mereka bekerjasama dengan salahsatu perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk pembukaannya. Saat ini hasil pengelolaan TKD sudah memberi masukan pendapatan terhadap desa sekitar Rp170 juta per tahun.

"Artinya, bukan harus sawit, jika di tempat lain cocoknya variates atau jenis tanaman lain ya kita sesuikan juga, bisa jengkol, jahe, kopi atau yang lainnya," beber dia. 

Ia juga menyebut, akan membangunkan lahan tidur (tidak produktif) menjadi bangun (produktif) milik pemerintahan desa pada dasarnya adalah bentuk lain implementasi dari program Nawacita-nya pemerintah pusat. 

Dengan membangunkan lahan tidur setidaknya ada dua hal yang dilakukan, yakni desa bisa berdikari dalam hal kemandirian ekonomi. Di sisi lain juga pelaksanaan nyata pembangunan ekonomi nasional yang benar-benar dimulai dari bawah ke atas (desa ke kota) .

Berita Terbaru